KEAJAIBAN LEBAH MENURUT PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI

Devi Hilyah, NIM.: 10213663 (2012) KEAJAIBAN LEBAH MENURUT PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEAJAIBAN LEBAH MENURUT PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI)
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KEAJAIBAN LEBAH MENURUT PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI)
BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Perbincangan mengenai ayat-ayat kauniyah dalam al-Qur’an khususnya ayat-ayat tentang keajaiban fauna (hewan) ramai dibicarakan, baik dari kalangan ilmuan maupun ahli tafsir (mufasir). Apalagi al-Qur’an menggunakan nama hewan sebagai nama suratnya, salah satunya adalah nahl (lebah) atau Surat an- Nahl. Secara anatomi, lebah tergolong jenis serangga berkaki enam dan bersayap bening (ordo hymenoptera), hewan ini memiliki keunikan yang beragam baik dari bentuk sarangnya, tradisi sosialnya, dan segala hal yang diproduksinya dapat bermanfaat terutama untuk manusia. Sama halnya dalam ilmu pengetahuan, sebagian ayat al-Qur’an juga secara gamblang memaparkan beberapa keunikan atau keajaiban yang ada pada diri lebah, yakni surat an-Nahl:[16]: 68-69. Agar pemaparan terhadap keajaiban lebah khususnya dalam surat an-Nahl terlihat lebih terurai penulis mengambil penafsian T{ant}a>wi> sebagi kajian utama, di mana T{ant}a>wi sangat terkenal dengan tafsir ilminya. Ia berusaha mengkorelasikan dan mendialogkan ayat-ayat al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan, dengan metode yang diaplikasikan dalam tafsirnya diharapkan dapat mengungkapkan keajaiban lebah yang digambarakan dalam al-Qur’an dengan beragam disiplin keilmuan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana metode dan corak penafsiran T{ant}a>wi, bagaimana penafsirannya terhadap keajaiban lebah, dan dalam kontek apa penafsirannya dibangun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan menelaah bahan-bahan pustaka, baik berupa buku, ensiklopedi, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik yang dikaji. Sumber data primer yang digunakan adalah kitab al-Jawa>hir fi> Tafsi>r al-Qur’a>n al-Kari>m, sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah bukubuku lain yang merujuk kepada hal-hal yang berkaitan dengan T{ant}a>wi dan lebah. Teknik pengumbulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, selanjutnya dari dokumentasi tersebut dilakukan pembacaan pada tingkat simbolik dan semantik. Agar penelitian ini mendapat sudut pandang yang komprehensif, maka penulis menggunakan metode deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran T{ant}a>wi terhadap keajaiban lebah tidak hanya berdasar pada teks ayat yang terkait saja, tetapi ia juga melengkapinya dengan berbagai keterangan dari ilmu pengetahuan atau hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan. Keajaiban lebah yang dipaparkan T{ant}a>wi dalam tafsirnya meliputi tiga poin penting, yakni keajaiban pada sarang, karakteristik lebah, dan madu yang diproduksi lebah. Pertama, sarang lebah, ia memaparkan bahwa bentuk sarang lebah adalah heksagonal (segi enam), di mana bentuk tersebut memiliki keunikan dan kelebihan daripada bentuk-bentuk lainnya, yakni bentuk heksagonal lebih luas, kondisinya melingkar/circular dan saling berdekatan, sehingga tidak terdapat ruang kosong (celah) antara satu sisi dengan sisi lainnya. Kedua, katakteristik lebah, berdasarkan bentuk dan sistem sosial lebah, T{ant}a>wi membaginya kepada tiga ragam, yakni jantan, ratu, dan pekerja. Jantan badannya terlihat lebih gemuk dan bertugas untuk membuahi ratu. Ratu bentuk tubuhnya memanjang tugasnya bertelur. Pekerja bentuk tubuhnya paling kecil dari jenis lebah lainnya dan tugasnya menangani seluruh pekerjaan, baik yang ada di dalam sarang maupun di luar sarang. Penafsiran T{ant}a>wi sedemikian rupa di bangun berdasarkan ketertarikannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu, baik terhadap ilmu fisika, pertanian, kehewanan, kedokteran dan berbagai cabang keilmuan lainnya, sehingga nampak dalam tafsirnya yang selalu berusaha mengkorelasikan al-Qur’an dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh gurunya yakni Muhammad Abduh. Dengan bimbingan Abduh, ia dapat membuka cakrawala pemikirannya secara luas dan mendorong umat Islam untuk selalu bangkit dari keterpurukan dengan menuntut dan mempelajari ilmu dalam arti yang seluas-luasnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin
Uncontrolled Keywords: Intelektual Tantawi, Kitab al-Jawahir, Lebah.
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 09 Nov 2022 13:43
Last Modified: 09 Nov 2022 13:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54918

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum