PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA TENTANG HAK-HAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA

Riza Adib Faishal, NIM.: 10231621 (2012) PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA TENTANG HAK-HAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA TENTANG HAK-HAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA TENTANG HAK-HAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Islam hadir membawa keberkahan bagi perempuan. Islam memuliakan perempuan dan mengangkat derajat mereka, ketika penduduk bumi menghinakan dan merendahkannya. Islam menjadi pembebas perempuan dari penindasan, diskriminasi dan perbudakan. Nilai-nilai luhur tersebut tertuang dengan untaian indah dalam “Surat Cinta” dari Sang Pencipta untuk makhluk-Nya, yakni Al-Qur`an. Namun sayang, pesan nilai-nilai moral universal yang luhur tersebut tidak semua manusia bahkan ulama muslim sekalipun bisa menangkap dan memahaminya secara sempurna. Mesir sebagai salah satu kiblat keilmuan Islam dunia telah menghadirkan banyak ilmuan yang berpengaruh bagi perkembangan Islam di pelosok penjuru dunia. Salah satu ilmuan tersebut adalah Ḥasan Al-Banna, yang pemikirannya telah terserap dan mempengaruhi pola pikir umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk umat Islam Indonesia. Hasan terlahir di era modern keilmuan Islam dengan membawa pencerahan bagi perempuan, khususnya perempuan di “Negeri Seribu Menara”, Mesir. Namun, jika membaca arus pemikirannya, masih banyak pemikirannya yang tidak jauh berbeda dengan ulama konservatif yang membuka peluang untuk mengkritisinya. Berangkat dari wacana tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji pemikiran Ḥasan tentang hak-hak perempuan dalam keluarga. Fokus penilitian dengan hak-hak tersebut karena rumah adalah “surga pertama” bagi manusia sebelum surga yang sesungguhnya. Jika rumah sudah tidak bisa menghadirkan suasana surga, kemana kaki manusia hendak berpijak dalam keistikomahannya. Dari sini akan muncul pertanyaan, “akankah pemikirannya tersebut sesuai dengan konteks masyarakat Indonesia dengan Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan sebagai bagian dari pedoman hidup negara untuk melindungi dan memuliakan perempuan? Untuk menjawab dua permasalahan di atas, peneliti menggunakan pendekatan normatif-yuridis dalam penelitian pustaka ini. Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis dengan menggunakan metode dokumentasi untuk pengumpulan data. Peneliti menggunakan teori Ḥasan Ḥanafi, al-ḥukmu yadūru ma‛a ‛illatihi (hukum tergantung kepada eksistensi alasan hukumnya) dalam membaca pemikiran Ḥasan Al-Banna yang selanjutnya dilihat kesejalanannya dengan konteks kekinian masyarakat Indonesia. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pemikiran Ḥasan tentang hak-hak perempuan dalam keluarga sejalan dengan Kompilasi Hukum Islam secara keseluruhan. Ada hak-hak perempuan dalam pandangan Hasan yang sejalan dan yang berseberangan dengan UU No. 7 tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Hak-hak yang berseberangan adalah hak dalam masalah poligami, hak kepemimpinan dalam keluarga dan hak dalam warisan. Penjelasan ini menunjukkan adanya kontradiksi isi antara Kompilasi Hukum Islam dengan UU No. 7 tahun 1984 tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Hamim Ilyas, M.A.
Uncontrolled Keywords: Hasan Al-Banna, Hak Perempuan, Keuarga Islam
Subjects: Hukum Keluarga > Keluarga Islam
WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 09 Nov 2022 13:57
Last Modified: 09 Nov 2022 13:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54921

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum