PEMAKNAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM ZIKIR AL-MA’SURAT DI PONDOK PESANTREN AL KAUTSAR BANJAR (STUDI LIVING QUR’AN PERSPEKTIF FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ)

Wildan Aenul Fikri, NIM.: 18105030109 (2022) PEMAKNAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM ZIKIR AL-MA’SURAT DI PONDOK PESANTREN AL KAUTSAR BANJAR (STUDI LIVING QUR’AN PERSPEKTIF FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMAKNAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM ZIKIR AL-MA’SURAT DI PONDOK PESANTREN AL KAUTSAR BANJAR (STUDI LIVING QUR’AN PERSPEKTIF FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ)) 18105030109_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PEMAKNAAN AYAT AYAT AL-QUR’AN DALAM ZIKIR AL-MA’SURAT DI PONDOK PESANTREN AL KAUTSAR BANJAR (STUDI LIVING QUR’AN PERSPEKTIF FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ)) 18105030109_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya rutinitas yang dilakukan oleh santri dan guru di Pondok Pesantren Al Kautsar Banjar, yaitu Pembacaan zikir Al-Ma’surat yang dibaca setelah melaksanakan Sholat Subuh dan Ashar. Pembacaan zikir Al-Ma’surat ini bertujuan agar santri merasa tenang dan betah selama berada di Pondok, karena saat awal santri mondok merasa tidak tenang dan ingin pulang. Adapun alasan pemilihan pembacaan zikir ini karena memiliki keutamaan berdasarkan dalil yang kuat. Permasalahan yang dibahas pada skripsi ada 3 yaitu: 1) proses aktivitas pembacaan zikir Al-Ma’s|u<ra<t 2) proses transmisi transformasi pengetahuan zikir Al-Ma’surat. 3) presepsi dan pengaruh zikir Al- Ma’surat terhadap santri dan guru. Pendekatan dalam penelitian yaitu living Qur’an dengan teori Fenomenologi Alfred Scutz menggunakan metode studi lapangan (field research). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dasar dari Pembacaan zikir Al- Ma'surat ini ialah risalah kecil yang dibuat dan ditulis oleh Imam Hasan Al- Banna, Secara teknis, Praktik pembacaan zikir Al-Ma’surat ini dibaca setelah melaksanakan Sholat Subuh dan Ashar, untuk posisi duduknya baik ikhwan maupun akhwat berbentuk shaf sholat, kemudian di pimpin oleh salah satu petugas dari pengurus. Adapun pemahaman para santri dan pengajar terhadap zikir al-ma`tsurat ini bisa dijelaskan sebagai berikut: pertama, Zikir Al-Ma’surat ini dimaknai atau dipahami sebagai sebuah kumpulan ayat Al-Qur’an dan juga doa-doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah dan di susun oleh Hasan Al-Banna dngn tujuan agar santri merasa tenang dan betah selama berada di Pondok, Kedua, Zikir Al-Ma’surat ini dimaknai sebagai sebuah doa atau wirid yang sengat bagus untuk dibaca setiap hari karena di dalamnya terdapat ayat-ayat pilihan dan doa-doa dari Rasulullah Saw. Jadi, artinya memiliki sanad yang kuat. Ketiga, zikir Al-Ma’surat ini biasa dibaca pada pagi dan petang, yang hal ini biasa dipraktikkan oleh Rasulullah Saw sebagai sebuah wirid dalam kesehariannya. Keempat, karena ini merupakan bagian dari sunah yang diajarkan oleh nabi dan juga biasa dipraktikkan oleh para sahabat maka para santri ingin mencoba dan membiasakannya sebagai salah satu upaya untuk mengingat Allah dimanapun dan kapanpun mereka berada. Kelima, zikir Al-Ma’surat terdapat refleksi ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt, sebab dibalik doa-doa nya terdapat aya-ayat atau ajaran doa yang menunjukan rasa syukur-nya kepada Allah serta memberikan dampak yang baik bagi para pembacanya. Dan yang terakhir Setelah meneliti persepsi santri dan pengajar terhadap Al-Ma’surat terdapat dua fungsi yaitu: fungsi utamanya sebagai penenang, mendapatkan pahala dan fungsi kedua sebagai zikir pelindung atau keselamatan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item