TRADISI RASULAN DAN RELEVANSINYA DENGAN AYAT-AYAT SYUKUR DI DUSUN GONDANG DALAM PERSPEKTIF LIVING QUR’AN

Anesti Meilu Wiranti, NIM.: 18105030081 (2022) TRADISI RASULAN DAN RELEVANSINYA DENGAN AYAT-AYAT SYUKUR DI DUSUN GONDANG DALAM PERSPEKTIF LIVING QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI RASULAN DAN RELEVANSINYA DENGAN AYAT-AYAT SYUKUR DI DUSUN GONDANG DALAM PERSPEKTIF LIVING QUR’AN)
18105030081_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TRADISI RASULAN DAN RELEVANSINYA DENGAN AYAT-AYAT SYUKUR DI DUSUN GONDANG DALAM PERSPEKTIF LIVING QUR’AN)
18105030081_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Adanya sistem kepercayaan nenek moyang menyebabkan terjadinya akulturasi budaya dan agama pada masyarakat Jawa. Seperti halnya dengan tradisi rasulan di Dusun Gondang, yang menjadi ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen. Hal tersebut memunculkan bahwa pemahaman terkait rasa syukur yang disampaikan oleh tokoh agama yang kemudian menjadi bagian dari pemahaman ayat-ayat syukur dan terinterpretasi menjadi sebuah tindakan dalam tradisi rasulan. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk mengkaji tradisi rasulan, terutama kaitannya dengan resepsi masyarakat atas ayat syukur yang menguatkan terjadinya relevansi antara tradisi rasulan dengan ayat syukur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang mendukung kevalidan data. Untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan pendekatan living Qur’a>n dengan teori fenomenologi. Pendekatan ini digunakan untuk melihat al- Qur’a>n bekerja memberikan pengetahuan yang menjadi sistem pola makna dan pengetahuan dari tindakan masyarakat dalam tradisi rasulan. Sementara, teori fenomenologi digunakan untuk mengungkap pengetahuan yang menjadi kesadaran bersama, serta bagaimana al-Qur’a>n menjadi inhern di dalam kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Berdasarkan penelitian diperoleh penemuan, pertama, perubahan prosesi tradisi berupa pengurangan dan penambahan prosesi. Seperti, tradisi nyadran dirubah menjadi tradisi birrul walidai>n, kenduri dimaknai sebagai bentuk rasa syukur dengan bersedekah, dan sesaji persembahan dirubah menjadi guwangan yang dimaknai berbagi kepada sesama makhluk Allah. Hal ini terjadi karena adanya resepsi masyarakat atas ayat syukur. Kedua, adanya relevansi antara tradisi rasulan dengan ayat-ayat syukur. Masyarakat meresepsi al-Qur’a>n secara eksegesis, sehingga muncul perubahan nilai dan orientasi pemahaman masyarakat atas ayatayat syukur yang kemudian diwujudkan dalam tradisi. Pada akhirnya, tradisi rasulan bersifat teologis, spiritualis kepada Allah SWT. Dengan demikian, al- Qur’a>n memiliki eksistensi tidak semata-mata karena bunyi ayatnya, akan tetapi karena pengetahuan, makna, dan nilai yang dipengaruhinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Abd. Aziz Faiz, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Tradisi Rasulan, Ayat-ayat Syukur, Dusun Gondang
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 14 Nov 2022 10:11
Last Modified: 14 Nov 2022 10:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54932

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum