TOLERANSI BERAGAMA: EMPAT TEMPAT IBADAH SEBAGAI REPRESENTASI TOLERANSI (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA DUSUN CANDI, DESA POLANGAN KEC GALIS, PAMEKASAN, MADURA)

Ismi Sulistia Maulida, NIM.: 18105040090 (2022) TOLERANSI BERAGAMA: EMPAT TEMPAT IBADAH SEBAGAI REPRESENTASI TOLERANSI (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA DUSUN CANDI, DESA POLANGAN KEC GALIS, PAMEKASAN, MADURA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TOLERANSI BERAGAMA: EMPAT TEMPAT IBADAH SEBAGAI REPRESENTASI TOLERANSI (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA DUSUN CANDI, DESA POLANGAN KEC GALIS, PAMEKASAN, MADURA))
18105040090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TOLERANSI BERAGAMA: EMPAT TEMPAT IBADAH SEBAGAI REPRESENTASI TOLERANSI (STUDI KASUS DI VIHARA AVALOKITESVARA DUSUN CANDI, DESA POLANGAN KEC GALIS, PAMEKASAN, MADURA))
18105040090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Empat Tempat Ibadah Sebagai representasi Toleransi. Vihara Avalokitesvara Dusun Candi, Desa Polangan, Kec Galis Pamekasan Madura, berdirinya empat tempat ibadah seperti Pura, Lithang, Dammasala serta Musolla. Telah menjadi garis besar bahwa masyarakat madura terutama pamekasan mempunyai corak keagamaan yang bersifat islamic dan bertoleran, representasi toleransi yang diciptakan menjadi dampak positif yang dapat di peroleh masyarakat, empat tempat ibadah yang telah menjadi daya tarik selama berabad-abad, motif sosial toleransi yang diterapkan tidak pernah gagal dan terus merajut kedamaian sampai saat ini, penelitian ini mengambil bentuk penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, karenanya peneliti hendak mendeskripsikan sebuah gagasan dan perilaku empat tempat beribadah yang dijadikan representasi toleransi beragama, adapun teknik pengumpulan datanya diambil melalui, wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, latar belakang berdirinya Vihara Avalokitesvara karena ditemukan sebuah patung oleh bapak Burung ketika sedang bekerja, pemberian nama Vihara diambil dari salah satu Bodhisattava yang merupakan agama Buddha. Representasi toleransi yang diciptakan oleh Vihara Avalokitesvara dikarenakan adanya rasa saling membutuhkan dan saling mempengaruhi antar satu sama lain, dapat dilihat dengan adanya empat tempat ibadah yang di bangun dalam komplek Vihara Avalokitesvara, representasi toleransi lain dapat disaksikan dengan kegiatan Wayang Kulit atau Gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat maupun komunitas Vihara. Berdirinya tempat ibadah lain di Vihara Avalokitesvara mempunyai corak berbeda-beda. Mulai dari Musolla yang memang di bangun karena para pengangukut barang dan beberapa orang yang bekerja di Vihara Avalokitesvara beragama Islam, bangunan Hindu yang dimulai oleh salah seorang kapolwi Madura dan berasal dari Bali menyarankan untuk pembangunan Pura, Lithang yang dibangun karena salah satu wisatawan beragama Konghucu akan tetapi tidak menemukan, dari situ komunitas Vihara berinisiatif untuk pembangunan Lithang, yang terakhir pembangunan Dammasala juga sama alasannya dengan pembangunan Lithang dikarenakan wisatawan dari manca Negara dan susut Kota banyak mengunjungi Vihara Avalokitesvara, bahkan cukup banyak yang bersembayang di Damma dan Lithang tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Mahatva Yoga Adi Pradana, M.Sos.
Uncontrolled Keywords: Vihara Avalokitesvara; toleransi beragama; KUB; empat tempat ibadah
Subjects: Sosiologi Agama
Toleransi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 11 Nov 2022 15:29
Last Modified: 11 Nov 2022 15:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55021

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum