TRADISI SHALAWAT TERBANGAN DI DUSUN GONDANG DESA KEPEK SAPTOSARI GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF LIVING HADIS

Desi Romdon Barokah, NIM.: 18105050073 (2022) TRADISI SHALAWAT TERBANGAN DI DUSUN GONDANG DESA KEPEK SAPTOSARI GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF LIVING HADIS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI SHALAWAT TERBANGAN DI DUSUN GONDANG DESA KEPEK SAPTOSARI GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF LIVING HADIS)
18105050073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI SHALAWAT TERBANGAN DI DUSUN GONDANG DESA KEPEK SAPTOSARI GUNUNGKIDUL DALAM PERSPEKTIF LIVING HADIS)
18105050073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Negara Indonesia memiliki banyak ragam tradisi dan budaya, terutama daerah masyarakat Jawa. Salah satu tradisi yang masih ada dan masih dilestarikan sampai saat ini adalah tradisi shalawat terbangan di Dusun Gondang Gunungkidul. Tradisi shalawat terbangan marupakan tradisi shalawat dengan teks atau muatan budaya Jawa di dalamnya dengan diiringi alat musik terbang. Tradisi shalawat terbangn memiliki dua aspek tujuan yaitu sebagai ibadah dan spiritual dan sebagai sosio kultural. Adanya sistem kepercayaan nenek moyang menyebabkan terjadinya akulturasi budaya dan agama pada masyarakat Jawa. Seperti halnya dengan tradisi shalawat terbangan di Dusun Gondang yang menjadi ungkapan rasa cinta masyarakat kepada sang baginda Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut memunculkan bahwa pemahaman terkait rasa cinta yang diampaikan oleh tokoh agama kemudian menjadi bagian dari pemahaman hadis-hadis shalawat dan terinterpretasi menjadi sebuah tindakan dalam tradisi shalawat terbangan. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk mengkaji tradisi shalawat terbanga,terutama kaitanya dengan resepsi masyarakat atas hadis-hadis shalawat yang menguatkan terjadinya relasi antara tradisi shalawat terbangan dan hadis-hadis shalawat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang mendukung kevalidan data. Untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan pendekatan living hadis dengan teori fenomenologi. Pendekatan ini digunakan untuk melihat hadis bekerja memberikan pengetahuan yang menjadi sistem pola makna dan pengetahuan dari tindakan masyarakat dalam tradisi shalawat terbangan. Sementara, teori fenomenologi digunakan untuk mengungkap pengetahuan yang menjadi kesadaran bersama, serta bagaimana hadis menjadi inhern di dalam kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Hasil dari penelitian ini, pertama, Dusun Gondang merupakan daerah yang memiliki banyak tradisi dan budaya unik yang tetap dilestarikan dan dijaga dari perkembangan zaman khusunya dalam tradisi keagamaan kedua, pada proses pelaksanan tradisi shalawat terbangan dimulai dari persiapan sampai dengan penutup. Ketiga, adanya relasi antara tradisi shalawat terbangan dengan-hadis perintah dan keutamaan shalawat. Masyarakat meresepsi hadis secara eksegesis, sehingga muncul nilai dan orientasi pemahaman masyarakat atas hadis-hadis shalawat yang kemudian diwujudkan dalam tradisi. Pada akhirnya, tradisi shalawat terbangan salah satu bentuk ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, teologis dan spiritualis kepada Allah SWT. Dengan demikian, hadis memiliki eksistensi tidak semata-mata karena teks hadis nya, akan tetapi karena makna, pengetahuan, dan nilai yang dipengaruhinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dadi Nurhaedi, S.Ag. M.Si.
Uncontrolled Keywords: tradisi; shalawat terbangan; living hadits
Subjects: Hadis
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 15 Nov 2022 11:32
Last Modified: 15 Nov 2022 11:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55077

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum