PERINGKASAN PENULISAN RANGKAIAN SANAD HADITS OLEH AL-NAWAWI (KAJIAN HISTORIOGRAFI HADITS ABAD 6-7 H)

Muhammad Said an-Nahdli, NIM.: 08530011 (2012) PERINGKASAN PENULISAN RANGKAIAN SANAD HADITS OLEH AL-NAWAWI (KAJIAN HISTORIOGRAFI HADITS ABAD 6-7 H). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERINGKASAN PENULISAN RANGKAIAN SANAD HADITS OLEH AL-NAWAWI (KAJIAN HISTORIOGRAFI HADITS ABAD 6-7 H)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PERINGKASAN PENULISAN RANGKAIAN SANAD HADITS OLEH AL-NAWAWI (KAJIAN HISTORIOGRAFI HADITS ABAD 6-7 H)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Historiografi hadits membentang luas sejak zaman Nabi Muh{ammad saw masih hidup. Perjalanan panjang hadits dimulai dari era pro-kontra penulisan dan periwayatan hadits di era sahabat. Sepeninggal Nabi, hadits mulai mendapatkan posisi. Periwayatan dan penulisan hadits pun digalakkan, bahkan oleh kalangan penguasa diberi imbalan dalam jumlah tertentu. Iming-iming yang tidak sedikit tersebut menyebabkan maraknya periwayatan hadits-hadits palsu. Pada akhir abad 2 H muncul sekelompok ilmuwan dan peneliti hadits yang memformulasikan kriteria-kriteria ketat dalam periwayatan dan penulisan hadits. Era inilah yang disebut sebagai era pemurnian dan puncak dari studi hadits. Berturut-turut setelahnya, penelitian hadits selalu berdasarkan dan bermuara pada produk-produk yang dikemudian hari populer dengan sebutan kitab kanonik dan kitab primer hadits. Pemusatan terhadap produk-produk era pemurnian semakin mengkristal. Ragam yang menjadi model pemusatannya cukup banyak. Seperti, pengumpulan dua kitab sahih karya al-Bukha>ri@ dan Muslim, penyusunan biografi dan sejarah lawatan para perawi dalam kitab-kitab kanonik, hingga penyusunan hadits dengan merujuk pada kitab-kitab kanonik tersebut. Untuk kasus yang terakhir disebut, muncul beberapa kitab kompilasi hadits pilihan dari seorang tokoh besar pada zamannya, Muh{yiddi@n Yah{ya ibn Syaraf al-Nawawi@ al-Dimasyqi@. Beliau menyusun tiga kitab hadits –yakni, al-Az\ka>r al-Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abra>r, al-Arba’i@n al-Nawawi@, dan Riya>d}us} S{a>lih{i@n— dengan melakukan peringkasan penulisan rangkaian sanad hadits. Hal ini adalah sesuatu yang baru, mengingat rangkaian sanad hadits merupakan salah satu kunci dari penilaian kualitas sebuah hadits. Inovasi al-Nawawi@ ini merupakan bentuk praktis dalam mempelajari hadits, terutama dari segi transfer dan periwayatannya. Menurut al-Nawawi@, inovasi ini memang diperuntukkan bagi masyarakat awam, meski begitu beliau tetap menyisakan referensi dan jejak rujukannya agar bisa diteliti oleh penyimak dan pengkaji kelas expert ketiga kitab tersebut. Dalam penelitian lanjutan, ditemukan beberapa kitab hadits yang lebih tua daripada karya al-Nawawi@. Kitab-kitab tersebut melakukan inovasi dalam penulisan dan periwayatan hadits yang mirip seperti al-Nawawi@, yakni peringkasan penulisan rangkaian sanad hadits. Berbeda dengan ketiga kitab karya al-Nawawi@, kitab-kitab ini masih menggunakan beberapa istilah teknis yang mesti diketahui bagi para pengkaji dan penyimaknya. Menariknya, kitab-kitab tersebut –termasuk karya al- Nawawi@— muncul dan lahir pada kurun abad 6-7 H. Kitab-kitab tersebut tidak saling menyinggung dan membicarakan satu dengan yang lainnya. Hanya, beberapa latar belakang dan motivasi penulisannya mirip dan saling menguatkan

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item