MEWACANAKAN TAUHID DI MAJELIS TAKLIM ‘AQA’IDUL KHAMSIN PEKALONGAN: PERSPEKTIF LIVING THEOLOGY

M. Khusnun Niam, NIM.: 19205010065 (2022) MEWACANAKAN TAUHID DI MAJELIS TAKLIM ‘AQA’IDUL KHAMSIN PEKALONGAN: PERSPEKTIF LIVING THEOLOGY. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MEWACANAKAN TAUHID DI MAJELIS TAKLIM ‘AQA’IDUL KHAMSIN PEKALONGAN: PERSPEKTIF LIVING THEOLOGY)
19205010065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MEWACANAKAN TAUHID DI MAJELIS TAKLIM ‘AQA’IDUL KHAMSIN PEKALONGAN: PERSPEKTIF LIVING THEOLOGY)
19205010065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Kajian yang berfokus tauhid sulit ditemukan di Pekalongan. Hal ini didukung oleh anggapan yang hidup di wilayah Pekalongan bahwa mempelajari tauhid cukup dengan hafalan sifat 20. Selain itu, terdapat juga anggapan bahwa tauhid sulit, susah dan rumit untuk dipelajari. Sedangkan, tauhid merupakan pondasi keislaman yang harus dipahami dengan wajib berpikir rasional dan disertai dalil. Menilik daripada ragam masalah tersebut oleh MTAK kemudian hadir berupaya menyebarkan paham tauhid di Pekalongan dengan corak, materi dan metodenya yang khas. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan yang dilakukan di Majelis Taklim „Aqa‟idul Khamsin Pekalongan. Pendekatan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan kerangka teori living theology. Disamping itu, penelitian ini juga menggunakan metode analisis dengan pendekatan teologis filosofis yang diuraikan secara deskriptif-analisis. Hasil penelitian ini mendapati 3 temuan simpulan; Pertama, ajaran tauhid yang dihidupkan oleh MTAK di Pekalongan melalui materi dan doktrinnya memiliki keselarasan dengan ragam pustaka tauhid Islam dari klasik hingga kontemporer. Selain gagasan sifat-sifat ketuhanan, MTAK juga mengajarkan terkait etika dalam berdialog, seperti larangan mengkafirkan siapapun diluar ruang pembelajaran dan larangan untuk berdialog dengan siapapun yang tidak memahami secara benar hukum akal. Adapun sebabnya ialah, MTAK Pekalongan dalam menghidupkan tauhid diwajibkan berdasar pada tinjauan hukum akal; wajib, mustahil, dan jaiz. Kedua, metode penalaran atau eksperimen merupakan metode yang dihidupkan oleh MTAK Pekalongan dan menjadi keharusan bagi setiap santri untuk menggunakan metode ini agar menghindari taklid buta dalam bertauhid. MTAK tidak mengajarkan kepada santrinya untuk bertaklid dalam keimanan, melainkan harus menemukan sendiri bukti kebenaran atas iman yang diyakini. Dengan hal tersebut, maka, tidak ada ruang yang disediakan oleh MTAK Pekalongan untuk bertaklid dalam keimanan. Selain itu, terdapat 4 metode lain yang juga digunakan oleh MTAK Pekalongan; dar ceramah, diskusi/dialog, tanya jawab, dan terkadang juga hafalan. Ketiga, pengembangan pewacanaan tauhid oleh MTAK Pekalongan menemukan aktualisasinya dengan masyarakat di tengah polemik tauhid yang hidup di sekitarnya. MTAK mengembangkan kehidupan tauhid di Pekalongan dengan membawa misi pada berbagai bidang tujuan, diantaranya pada bidang pendidikan, sosial, kegamaan dan kemanusiaan dengan menyediakan ruang atau wadah bagi siapapun yang berminat untuk mendalami tauhid. Tidak hanya terbuka, MTAK dengan visinya menyebarkan paham aswaja dengan tinjauan hukum akal yang khas dengan metode penalarannya menemukan ruangnya di Pekalongan dengan menghidupkan tauhid di ruang masyarakat juga secara serius melakukan kaderisasi dengan tujuan untuk melanjutkan misi dan visi MTAK dengan selanjutnya terjun membuka cabang dan menyelenggarakan pembelajaran tauhid sebagaimana MTAK. Berdasarkan hal-hal tersebut, MTAK Pekalongan di tengah polemik tauhid yang langgeng hadir mengupayakan siapapun untuk ikut serta mendalami tauhid.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Zuhri, S. Ag., M. Ag.
Uncontrolled Keywords: jaiz; berpikir kritis; tauhid; kader pengajar; living theology
Subjects: Filsafat Islam
Tauhid
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Filsafat Islam
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 18 Nov 2022 14:35
Last Modified: 18 Nov 2022 14:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55151

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum