REINTERPRETASI QS. AL-BAQARAH [02]:104 (STUDI ANALISIS PENDEKATAN MA’NA CUM MAGZHA)

S.M. Fahmi Azhar, NIM.: 19205032050 (2022) REINTERPRETASI QS. AL-BAQARAH [02]:104 (STUDI ANALISIS PENDEKATAN MA’NA CUM MAGZHA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REINTERPRETASI QS. AL-BAQARAH [02]:104 (STUDI ANALISIS PENDEKATAN MA’NA CUM MAGZHA))
19205032050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (REINTERPRETASI QS. AL-BAQARAH [02]:104 (STUDI ANALISIS PENDEKATAN MA’NA CUM MAGZHA))
19205032050_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an mengklaim bahwa dirinya menggunakan bahasa Arab, namun adanya interaksi dengan komunitas lain sebelum turunnya al-Qur’an tidak bisa dihindari, sehingga memungkinkan adanya bahasa Arab yang bercampur dnegan bahasa selainnya dan terdapat dalam al-Qur’an. Dari sekian banyak ayat dalam al-Qur’an yang dinilai memiliki diksi bahasa non-Arab adalah QS. al-Baqarah [02]: 104, yaitu ra’ina. Perdebatan asal muasal kata ini turut berimplkasi dalam penafsiran, mulai dari generasi awal (pra-modern) hingga memasuki era modern, yang sarat ideologis. Penelitian ini berupaya untuk meninjau ulang QS. al-Baqarah [02]: 104 dengan melihat bagaimana kandungan makna yang terdapat di dalam ayat. Karena itu, objek material penelitian ini pun akan difokuskan pada ayat tersebut. Penelitian ini tergolong pada penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-interpretatif, dengan pendekatan ma’na cum magzha . Sumber primer yang digunakan adalah Mushaf al-Qur’an, tafsir, literatur kebahasaan Arab, dan si>rah al-nabawiyah. Sementara sumber sekunder adalah segala referensi yang relevan. Dengan demikian, penelitian ini berakhir pada sejumlah temuan, yang diklasifikasi menjadi tiga aspek; (1) al-ma’na al-tarikhi dari diksi ra’ina dalam QS.al-Baqarah [02]:104 adalah bahasa Arab yang berasal dari akar kata ra’a (memperhatikan), sementara diksi ra’ina yang diduga berasal dari bahasa Ibrani dengan makna cacian, berujung pada ra’inan yang berasal dari akar kata ra’una dengan makna ru’u>nah (bodoh). (2) almaghza al-tarikhi alam ayat ini, mengindikasikan adanya pembinaan etika khusus untuk sahabat, ketika sedang berkomunikasi dengan Nabi Muhammad, agar lebih sopan dalam berbicara dan memilih diksi yang tepat/pantas. (3) al-maghza al-mutah}arrik al-mu’asir adalah tinjaun luas dari signifikansi yang telah ditemukan, bahwa pesan beretika dalam berkomunikasi berlaku untuk sesama manusia, dalam ruang lingkup yang lebih luas, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Phil Sahiron Syamsuddin, M.A.
Uncontrolled Keywords: syair; hadits; ma’na cum maghza
Subjects: Qur'an Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 18 Nov 2022 15:24
Last Modified: 18 Nov 2022 15:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55154

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum