“KAWIN KONTRAK” (STUDI TERHADAP PRAKTEK KAWIN KONTRAK DI DESA TUGU UTARA, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BOGOR)

Nurlailiyah Aidatussholihah, NIM.: 08350011 (2012) “KAWIN KONTRAK” (STUDI TERHADAP PRAKTEK KAWIN KONTRAK DI DESA TUGU UTARA, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BOGOR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (“KAWIN KONTRAK” (STUDI TERHADAP PRAKTEK KAWIN KONTRAK DI DESA TUGU UTARA, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BOGOR))
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (“KAWIN KONTRAK” (STUDI TERHADAP PRAKTEK KAWIN KONTRAK DI DESA TUGU UTARA, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BOGOR))
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (764kB) | Request a copy

Abstract

Keabsahan suatu perkawinan didasarkan pada pemenuhanrukun dan syarat nikah. Rukun nikah dibahas dalam Kompilasi Hukum Islam, adapun syarat nikah dimuat dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam UUP dan KHI tidak membahas perkawinan yang dilarang sebagaimana dalam fikih. Di antara jenis perkawinan yang dilarang yaitu nikah mut’ah. Nabi SAW. pernah membolehkan nikah mut’ah pada masa awal Islam, namun kemudian beliau melarang. Keharaman nikah mut’ah merupakan masalah khilafiyah antara Sunni dan Syi’ah sampai saat ini.Pada kenyataannya di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor ditemukan praktek “kawin kontrak” yang dalam pelaksanaannya terdapat kesamaan dengan nikah mut’ah yakni sama-sama memiliki batas waktu. Selanjutnya, bagaimana pelaksanaan kawin kontrak di Tugu Utara? Bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum positif? Dan bagaimana kondisi sosial masyarakat Tugu Utara? Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan dokumen, observasi dan interview (wawancara). Melalui penelitian ini deskripsipelaksanaan kawin kontrak ditelusuri langsung kepada pelaku dan aparat pemerintah serta tokoh masyarakat setempat melalui observasi dan wawancara kemudian diolah secara kualitatif. Setelah terjawab dihubungkan dengan aturan mengenai nikah mut’ah menurut Syi’ah, teori fungsionalisme strukturaldari Robert K. Merton berupa 1) kultur;2) struktur; dan 3) anomi-teori ini digunakan untuk menjawab kondisi sosial masyarakat Desa Tugu Utara- dan undang-undang perkawinan. Akhirnya penelitian ini menemukan bahwa praktek kawin kontrak yang berlangsungtidak sesuai dengan ketentuan nikah mut’ah yang berlaku menurut Syi’ah maupun undang-undang perkawinan. Adapunpenyebab yang melatar belakangi praktek kawin kontrakdibagi menjadi dua, pertama penyebab internal: 1) Tingkat perekonomian, 2) Pemahaman ajaran agama, 3) Perasaan kecewa, 4) Prosedur yang rumit. Kedua penyebab eksternal: 1) Sikap saling melindungi, 2) Pandangan masyarakat setempat, 3) Peran pejabat dusun. Kedua faktor (internal dan eksternal) di atas, saling berkaitan satu dengan yang lain.Dari sebab-sebab di atas dapat diketahui bahwa kondisi sosial masyarakat Tugu Utara mengindikasikan terjadinya anomi.Hal ini dikarenakan pelaku kawin kontrak tidak mampu mencapai nilai-nilai kultural yang berlaku, dalam hal ini aturan perkawinan. Indikator-indikator tersebut antara lain: 1) Ketidak percayaan kepada pemerintah, 2) Ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, 3) Pesimisme menghadapi masa depan, 4) Anomi individu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA dan Dr. Samsul Hadi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, Hukum Islam, Nikah Mut’ah,Kawin Kontrak
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 21 Nov 2022 08:28
Last Modified: 21 Nov 2022 08:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55159

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum