KONSEP’ADALAH DALAM POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI’I DAN MUHAMMAD’ABDUH

Tri Okta Hertanto, NIM.: 08360003 (2012) KONSEP’ADALAH DALAM POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI’I DAN MUHAMMAD’ABDUH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP’ADALAH DALAM POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI’I DAN MUHAMMAD’ABDUH)
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KONSEP’ADALAH DALAM POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF IMAM ASY-SYAFI’I DAN MUHAMMAD’ABDUH)
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (208kB) | Request a copy

Abstract

Dalam hukum islam poligami telah diatur sedemikian rupa dengan ketentuan dan syarat sesuai syariat Islam, berdasarkan al-Qur’ān surat an- Nisā’(4): 3, bahwa poligami dalam syariat Islam statusnya hanya sebatas diperbolehkan, tidak sampai pada peringkat diwajibkan. Imam asy-Syāfi’i dan Muhammad’Abduh sama-sama berangkat dari ayat yang sama yakni surat an- Nisā’(4): 3, akan tetapi berbeda dalam menginterprestasikan (memahami) adil itu sendiri. Bagi Imam asy-syāfi’i menyatakan bahwa sifat adil yang menjadi syarat diperbolehkannya poligami adalah berhubungan dengan urusan fisik, seperti menyamakan rumah, nafkah, dan giliran menginap. Berbeda dengan Muhammad’Abduh yang memahami konsep adil secara umum memperketat aturan poligami dengan syarat dan dalam kondisi tertentu. Bukan hanya kemampuan dalam urusan fisik saja tetapi, termasuk pula persoalan hati, seperti cinta, dan kasih sayang. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pandangan Imam asy-Syāfi’i dan Muhammad’Abduh tentang konsep ‘adalah dalam poligami? Dan bagaimana perbedaan dan persamaan pendapat antara pandangan Imam asy- Syāfi’i dan Muhammad’Abduh tentang konsep ‘adalah dalam poligami? Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian pustaka. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitik. Pendekatan yang digunakan adalah ushul fikih untuk memahami dalil-dalil serta penafsiran yang digunakan oleh keduanya. Analisis yang digunakan adalah komparatif, dengan membandingkan pendapat kedua tokoh yakni, Imam asy-Syāfi’i dan Muhammad’Abduh tentang konsep ‘adalah dalam poligami. Kesimpulan dari skripsi ini adalah: Imam asy-Syāfi’i lebih menekankan keadilan yang bersifat kualitatif yakni, sifat adil yang menjadi syarat diperbolehkannya poligami adalah berhubungan dengan urusan fisik, seperti menyamakan rumah, nafkah, dan giliran menginap adapun urusan hati, cinta dan kasih sayang hanya Allah yang mengetahuinya. Berbeda dengan Muhammad’Abduh yang memahami konsep adil secara kuantitatif, yakni pembagian hati. Dan secara umum Muhammad’Abduh memperketat aturan poligami dengan syarat dan dalam kondisi tertentu. Bukan hanya kemampuan dalam urusan fisik saja tetapi, termasuk pula persoalan hati, seperti cinta, dan kasih sayang. Kemudian Muhammad’Abduh menyimpulkan setelah melihat beratnya syarat-syarat poligami, maka tujuan perkawinan adalah monogami. Aspek persamaan antara kedua pemikir ini adalah kesamaan rujukan ayat, sementara aspek perbedaan antara keduanya adalah perbedaan perspektif dalam membaca al-Qur’ān sekaligus dalam menginterprestasikan (memahami) konsep ‘adalah dalam poligami serta perbedaan dalam sistem sosial (stratifikasi sosial, status sosial) tempat mereka dalam menyebarkan dan menetapkan suatu hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs., Fuad Zein, MA dan Nurainun Mangunsong, SH., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Poligami, Pemikiran Imam asy-Syafi’i, Pemikiran Muhamad’Abduh
Subjects: Islam dan Pemikiran
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan > Poligami
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 22 Nov 2022 08:43
Last Modified: 22 Nov 2022 08:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55190

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum