PENDIDIKAN BERBASIS KULTUR MADRASAH DI MTsN PRAMBANAN KLATEN

Seli Husni Latifah, NIM.: 08410085 (2012) PENDIDIKAN BERBASIS KULTUR MADRASAH DI MTsN PRAMBANAN KLATEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENDIDIKAN BERBASIS KULTUR MADRASAH DI MTsN PRAMBANAN KLATEN) BAB I, BAB IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENDIDIKAN BERBASIS KULTUR MADRASAH DI MTsN PRAMBANAN KLATEN) BAB II, BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pendidikan berbasis kultur madrasah di MTsN Prambanan Klaten. Pendidikan berbasis Kultur Madrasah tersebut melalui potret kultur madrasah yang berupa aspek artifak (material culture) maupun berkaitan dengan aspek aktifitas kultur (behavioral kultur) yang berupa kegiatan madrasah serta aspek pengembang kultur madrasah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan mengambil lokasi di MTsN Prambanan Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu pendidikan berbasis kultur madrasah menyimpulkan bahwa melalui potret kultur madrasah yang berupa aspek artifak yang memuat letak geografis dan juga aspek aktifitas kultur Kultur Madrasah digerakkan sebagai wahana sekaligus media dalam mencapai tujuan pendidikan yang meliputi: (a). gaya kepemimpinan yang demokratis, kooperatif, dan memberdayakan; (b). model hubungan antar warga di sekolah (human relation); (c). pembelajaran di kelas; (d). kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler; (e). bimbingan ibadah; (f). pelayanan bimbingan penyuluhan; (g). audiensi dengan orang tua peserta didik dan juga sarana fisik ataupun media pendukung lainnya. Strategi pengembangan kultur madrasah yaitu pengembangan pada tataran spirit dan nilainilai yang meliputi spirit dan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keterbukaan, kejujuran, semangat hidup, belajar, menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain, untuk selalu menghargai orang lain, persatuan dan kesatuan, untuk selalu bersikap dan prasangka positif, disiplin diri, tanggung jawab, dan kebersamaan. Sedangkan faktor pendukungnya adalah sistem/aturan sekolah yang baik, SDM (Kesiswaan, BK, dan lain-lain) yang melaksanakan aturan dengan baik, control masyarakat dan dukungan orang tua, siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kultur yang ada di madrasah dengan cara pemberian waktu ekstrakurikuler, Adanya ketegasan dari sekolah yang tidak terlepas dari keteladanan kepala madarsah, guru, peran aktif wali kelas, dan juga BK, Keadaan para siswa ternyata tidak semua ingin melanggar, banyak siswa yang tertib daripada yang tidak tertib, keseriusan, koordinasi, dan kerjasama seluruh pimpinan madrasah sangat mendukung terciptanya kultur di madrasah, adanya mata pelajaran Akhlak yang secara implisit mengajarkan nilai-nilai dan lingkungan yang Islami yang mendukung adanya kultur yang Islami. Sedangkan faktor penghambatnya adalah banyaknya pekerjaan guru sehingga tidak dapat segera menindaklanjuti siswa, kesibukan orang tua sehingga kurang memperhatikan anak, anak kurang dukungan keteladanan orang tua, perbedaan kondisi dan aturan yang ada di madrasah dengan yang ada di rumah, siswa terkena dampak negatif globalisasi

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item