PENAFSIRAN AYAT-AYAT KISAH ADAM MENURUT AL-MARAGHI DAN BINT AL-SYATI (Studi Komparatif Tafsir al-Maraghi dan al-Qur’an wa Qadaya al-Insan)

Ceceng Mumu Muhajirin, NIM.: 08530030 (2012) PENAFSIRAN AYAT-AYAT KISAH ADAM MENURUT AL-MARAGHI DAN BINT AL-SYATI (Studi Komparatif Tafsir al-Maraghi dan al-Qur’an wa Qadaya al-Insan). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN AYAT-AYAT KISAH ADAM MENURUT AL-MARAGHI DAN BINT AL-SYATI (Studi Komparatif Tafsir al-Maraghi dan al-Qur’an wa Qadaya al-Insan))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN AYAT-AYAT KISAH ADAM MENURUT AL-MARAGHI DAN BINT AL-SYATI (Studi Komparatif Tafsir al-Maraghi dan al-Qur’an wa Qadaya al-Insan))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Wacana kisah Adam memiliki kaitan erat dengan konsep asal-usul manusia pertama. Mayoritas masyarakat, baik muslim atau pun non-muslim bersepakat bahwa Adam merupakan manusia pertama yang hidup di dunia. Keberadaannya sebagai manusia pertama berarti menyimpan banyak rahasia terkait jati diri manusia dan menjadi fenomena utama dalam memotret kehidupan manusia. Berbagai tokoh, muslim maupun non-muslim telah bangkit untuk meneliti wacana tersebut, bahkan sampai abad ke 20 M, wacana ini masih menjadi perdebatan panas di kancah akademik. Faktanya, pada abad tersebut, wacana manusia pertama menjadi wacana teologis serta kontroversial dengan wacana Barat yang sedang mengalami perkembangan di bidang sains. Apalagi wacana yang ada di Barat perkembangannnya dipengaruhi oleh filsafat positivisme, sebuah filsafat yang mendambakan rasionalitas ilmu pengetahuan. Dengan berlangsungnya wacana manusia pertama sampai Abad 20 M, para tokoh Islam yang hidup di era sains juga menuangkan pemikirannya. Mereka meneliti wacana ini berangkat dari Al-Quran, yang 14 abad sebelumnya sudah membicarakannya. Di sini, posisi mereka adalah untuk membuktikan bahwa Al- Quran tetap relevan dengan dunia kontemporer. Al-Maraghi dan Bint al-Syati adalah mufassir modern yang pernah berbicara tentang masalah ini. Dengan semangat bahwa Al-Quran mampu menjawab tantangan zaman, kedua mufassir tersebut memperlihatkan mentalitas-mentalitas keilmuan dengan memperkenalkan corak, metode serta pendekatan baru dalam mengkaji Al-Quran. Walaupun Al-Maraghi dan Bint al-Syati hidup sezaman, namun keduanya memiliki gaya pembacaan atau penafsiran yang berbeda terhadap Al-Quran. Penafsiran Al-Maraghi memiliki corak adabi ijtima’i, sedangkan penfasiran Bint al-Syati memiliki corak sastrawi. Dalam penafsirannya, mereka mencoba keluar dari gaya penafsiran ulama sebelumnya. Mereka menafsirkan kisah Adam bukan dalam bentuk data sejarah yang hanya memaparkan data-data sejarah secara naratif an sich, tetapi juga memaparkan problematika-problematika kemanusiaan. Selain itu, yang menonjol dari penafsiran mereka adalah banyaknya pemaparan nilai-nilai penting yang terkandung dalam Al-Quran tanpa memasukkan israiliyyat. Secara garis besar sistematika penafsirannya menempuh dua langkah. Pertama respon akademik, yang merupakan tanggapan dan kritik terhadap wacana yang tengah berkembang. Kedua, praktek penafsiran terhadap ayat-ayat terkait. Dalam penelitan ini penulis konsen pada Q.S. Al-Baqarah ayat 31-39. Dari ayat tersebut, penulis menemukan 9 sub pembahasan yang tercakup dalam dua pokok pembahasan. Pertama, Penciptaan Khalifah dan Respon Malaikat. Kedua, Pembelajaran atas Adam dan Kehidupan di Surga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof.Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Ayat-Ayat Kisah Adam, Al-Maraghi Bint Al-Syati, Al-Qur’an Wa Qadaya Al-Insan
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 29 Nov 2022 15:35
Last Modified: 29 Nov 2022 15:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55258

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum