PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADIST SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF LUMBU KEC. KUTOWINANGUN KAB. KEBUMEN

Muhammad Ghozali, NIM.: 07410252 (2012) PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADIST SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF LUMBU KEC. KUTOWINANGUN KAB. KEBUMEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADIST SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF LUMBU KEC. KUTOWINANGUN KAB. KEBUMEN) BBRT44~A.PDF - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADIST SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF LUMBU KEC. KUTOWINANGUN KAB. KEBUMEN) BAB II, BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pada sekolah-sekolah Islam atau madrasah, pendidikan agama tidak hanya disampaikan pada satu mata pelajaran, namun ada 4 bidang mata pelajaran yaitu Fiqih, al-Qur’an hadis, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam. Yang setiap mata pelajaran agama tersebut mempunyai karakteristik materi keagamaan yang berbeda untuk disampaikan pada peserta didik. Salah satunya adalah mata pelajaran al-Qur’an hadis yang mana mengajarkan kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan Hadist. Ini menjadikan mata pelajaran al-Qur’an hadis mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran di sekolah karena sebagai seorang muslim kita mengetahui bahwa nilai-nilai Qur’ani adalah nilai yang bersifat mutlak dan kekal. Untuk itu sebuah pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an hadis haruslah mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al- Qur’an dan Hadis. Pembelajaran yang dilakukan diharapkan membuat peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan. Bisa dengan menggunakan strategi yang mampu untuk menarik perhatian peserta didik sehingga ia tidak merasa bosan serta mampu menyerap pengetahuan yang ada didalamnya dengan mudah. Selain menggunakan strategi yang tepat juga 2 harus didukung dengan buku-buku yang relevan dengan mata pelajaran sehingga pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya monoton dari satu sumber saja. Dan yang tidak kalah penting ialah guru yang kompeten dan professional yang mampu mengolah suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan analisis data yang telah penulis lakukan terhadap penerapan strategi practice rehearsal pairs dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran al-Qur’an hadis siswa kelas VII MTs Ma’arif Lumbu Kutowinangun Kebumen dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan strategi practice rehearsal pairs pada kelas VII dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni dengan pokok bahasan Q.S al Lahab dan Q.S an Nashr. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang terdiri dari dua pertemuan. Proses penerapan strategi practice rehearsal pairs dikelas VII MTs Ma’arif Lumbu mengalami sedikit modifikasi yaitu dimana setiap pasangan terdiri dari peserta didik yang pandai dan peserta didik yang masih belum fasih membaca al Qur’an. Penerapan strategi pada siklus I managemen waktu yang dilakukan guru masih belum baik sehingga mengakhiri jam pelajaran melebihi waktu yang semestinya. Ada perbedaan yang dilakukan oleh guru antara siklus I dan siklus II, pada siklus II guru menggunakan hard copy untuk menyampaikan materi surat an Nashr sehingga peserta didik tidak perlu menyalinnya terlabih dahulu sehingga proses belajar mengajar berlangsung tepat waktu. 2. Penerapan strategi practice rehearsal pairs dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII MTs Ma’arif Lumbu Kutowinangun Kebumen 86 pada mata pelajaran al-Qur’an hadis. Tingkat keberhasilan yang telah dicapai melalui penerapan strategi practice rehearsal pairs adalah sebagai berikut: a. Nilai rata-rata diperoleh dapat pretest siklus I adalah 5,51 dan siklus II sebesar 6,8. Sehingga dapat diketahui presentase kenaikan hasil nilai rata-rata siswa dari pretest siklus I ke siklus II sebesar 1,29%. b. Nilai rata-rata yang diperoleh pada postest siklus I adalah 7,17, dan siklus II sebesar 8,06. Jadi presentase kenaikan hasil nilai rata-rata siswa pada postes siklus I ke siklus II sebesar 0,89%.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item