KONSTRUKSI BERITA POLITIK PADA PROGRAM “JAKARTA LAWYERS CLUB” DI TV ONE

Dwi Lestari Rohmawati, NIM.: 04210118 (2011) KONSTRUKSI BERITA POLITIK PADA PROGRAM “JAKARTA LAWYERS CLUB” DI TV ONE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI BERITA POLITIK PADA PROGRAM “JAKARTA LAWYERS CLUB” DI TV ONE)
BAB I, BAB V, DP.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI BERITA POLITIK PADA PROGRAM “JAKARTA LAWYERS CLUB” DI TV ONE)
BAB II, BAB III, BAB IV·.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (540kB) | Request a copy

Abstract

Pekerjaan media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas. Realitas tersebut tidak serta merta melahirkan berita, melainkan melalui proses interaksi antara pembuat berita (reporter) maupun pengelola media, khususnya televisi dengan fakta sehingga menimbulkan wacana yang bermakna. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media merupakan realitas yang dikonstruksikan. Konstruksivisme memandang realitas sebagai sesuatu yang ada dalam beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya. Penelitian ini menganalisis program berita televisi yang ditayangkan melalui format talk show yakni Program “Jakarta Lawyers Club” di TV ONE. Metode analisis wacana model Fairclough yang telah diterjemahkan oleh Ibnu Hamad dalam disertasinya berjudul “Konstruksi Realitas Politik di Media Massa : Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik” adalah metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Kerangka analisis Faircloughdilakukan berdasarkan konteks sosio-kultural dan latar-belakang aktor pembuat teks (media) dan kemudian diterjemahkan Ibnu Hamad ke dalam metode analisis dan hasilnya adalah sejumlah metode yang bersifat multi-metode sesuai dengan level analisis yakni makro, meso, dan mikro. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa TV ONE menggunakan simbol-simbol tertentu yang mengarahkan kecenderungan keberpihakan yang berbeda dalam mengkonstruksi pihak-pihak yang terkait dalam berita politiknya. Melalui berita politiknya yang ditayangkan melalui format talk show Program “Jakarta Lawyers Club” tersebut. Khusus pada episode “Benarkah 26 Mantan Anggota DPR Terkait Kasus Suap?” dan “Gempa Nazaruddin di Partai Demokrat” tersebut secara implisit TV ONE berusaha menampilkan bahwa PDI Perjuangan direpresentasikan sebagai partai yang korup secara ekstrim. Sedangkan Golkar yang notabene berhubungan dengan pemilik modal di TV ONE, berusaha ditampilkan secara lebih objektif. Partai-partai Islam mendapatkan konstruksi yang jauh lebih positif oleh TV ONE, khususnya PKS, namun sedikit kurang apresiatif terhadap PPP dan PKB. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa unsur ideologi dan kebijakan pemilik modal sebuah media selalui mempengaruhi pemberitaannya. Selain itu pengaruh penguasa tidak menjadi pengaruh signifikan dalam pemberitaan TV ONE. Hal tersebut dilihat dari konstruksi implisit terhadap partai penguasa yakni Partai Demokrat yang cenderung mengarah ke negatif. Konstruksi ke arah negatif tersebut ditunjukkan dengan pernyataan bahwa tidak adanya korupsi anggota Partai Demokrat pada kasus tuduhan terhadap 26 Mantan Anggota DPR Periode 2004-2009 adalah karena belum adanya peluang semata, sebab Partai Demokrat belum masuk di Parlemen.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Khoiro Ummatin, M. Si
Uncontrolled Keywords: Program Televisi, Media Massa, Pengelolaan Media
Subjects: Media massa
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 19 Jan 2023 14:02
Last Modified: 19 Jan 2023 14:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55601

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum