Masjid Agung Purworejo (Memori dan Imajinasi Zaman Kemakmuran di Era Kolonial)

Himayatul Ittihadiyah, - (2022) Masjid Agung Purworejo (Memori dan Imajinasi Zaman Kemakmuran di Era Kolonial). In: Cakrawala Penafsiran dalam Ilmu-Ilmu Budaya. Idea Press, Yogyakarta, pp. 17-34. ISBN 978-623-484-036-0

[img]
Preview
Text (Masjid Agung Purworejo (Memori dan Imajinasi Zaman Kemakmuran di Era Kolonial) d)
Masjid Agung Purworejo (Memori dan Imajinasi Zaman Kemakmuran di Era Kolonial) d.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1675235367.pdf - Published Version

Download (17kB) | Preview

Abstract

Historiografi Purworejo di era kolonial telah dimulai oleh sang pendiri kota tersebut, yakni Bupati pertama; R.A.A. Cokronegoro I yang memilih nama kota Purworejo sebagai penanda akan datangnya zaman baru, sebuah nama yang dirancang untuk mendukung gagasan imaginatifnya tentang zaman kemakmuran yang akan mengubah kisah lama yang penuh dengan penderitaan, dengan kisah baru yang penuh dengan kebahagiaan. Zaman perang telah usai dan zaman kemakmuran pun segera menjelang, begitulah kira-kira memori dan imajinasi yang ingin dibangun oleh sang bupati pertama Kota Purworejo, R.A.A. Cokronegoro. Pilihan nama Kota Purworejo adalah visi sang bupati untuk membawa masyarakat Bagelen berpindah secara kesadaran mental dari zaman penderitaan menuju zaman kemakmuran. Misi dari visi zaman kemakmuran di atas diwujudkan dalam bentuk karya-karya artefak monumental, seperti bangunan saluran irigasi, transportasi, institusi pendidikan, dan juga fasilitas keagamaan. Masjid Agung Purworejo adalah salah satu wujud dari misi sang bupati untuk mendukung visi zaman kemakmuran yang coba dihadirkan secara imajinatif melalui karya-karya artefak monumental. Perwujudan arsitektur Masjid Agung Purworejo sendiri merupakan hasil reproduksi pengetahuan dari masa lampau sang bupati ketika meniti karir jabatannya sebagai seorang abdi di Keraton Kasunanan Surakarta. Adapun untuk mewujudkan misi dari visi zaman kemakmuran, ia berupaya untuk menciptakan memori dan imajinasi kolektif masyarakat tentang zaman kemakmuran itu sendiri melalui berbagai infrastruktur bangunan yang salah satunya diwujudkan dalam bentuk Masjid Agung Purworejo. Selebihnya bangunan Masjid Agung juga menjadi media rekonsiliasi pasca perang jawa, antara pendukung Pangeran Diponegoro yang anti kolonial dan pendukung dirinya yang didukung oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Pelibatan peran keluarga Kiai Taftazani dan Kiai Irsyad juga memiliki fungsi rekonsiliasi, Kiai Taftazani selain pernah menjadi guru bagi sang bupati juga pernah menjadi guru Pangeran Diponegoro, sedangkan Kiai Irsyad sebagai pembuat Bedug Pendawa pada dasarnya adalah keturunan dari Tumenggung Gagak Pernolo yang menjadi pendukung Pangeran Diponegoro, namun keturunannya kemudian mendukung kekuasan sang Bupati Cokronegoro. Kedua kiai tersebut menjadi simbol terjadinya rekonsiliasi pasca perang. Mereka pun menjadi bagian dari proses produksi memori kolektif masyarakat tentang imajinasi zaman kemakmuran. Walaupun peran nama keduanya cukup penting namun nama mereka tidak menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat Purworejo yang dibangun sang bupati. Masyarakat Purworejo hanya mengenal kebesaran nama sang bupati sebagai membangun Masjid Agung Purworejo. Bedug Kiai Bagelen atau yang juga dikenal dengan sebutan Bedug Raksasa karena ukurannya yang sangat besar, sangat dikenal oleh masyarakat, namun nama Kiai Irsyad sebagai pembuat bedug tampaknya memang bukan bagian dari memori kolektif yang dibangun sang bupati, bahkan nama Kiai Irsyad pun hampir tidak dikenal oleh masyarakat, demikian pula nama Kiai Taftazani ataupun keluarganya tidak ada dalam memori kolektif masyarakat. Nama kedua kiai tersebut tidak menjadi bagian dari memori yang dibangun oleh sang bupati, sebagai bagian dari yang ikut membangun zaman kemakmuran.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Masjid Agung, Purworejo, Kemakmuran, Era Kolonial
Subjects: Masjid
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 01 Feb 2023 14:17
Last Modified: 01 Feb 2023 14:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55766

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum