PENDIDIKAN KOMUNITAS: SEKOLAH PERJUMPAAN SEBAGAI MODEL PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI DESA MIDANG, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Abdul Munib, NIM.: 20200011019 (2022) PENDIDIKAN KOMUNITAS: SEKOLAH PERJUMPAAN SEBAGAI MODEL PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI DESA MIDANG, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENDIDIKAN KOMUNITAS: SEKOLAH PERJUMPAAN SEBAGAI MODEL PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI DESA MIDANG, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT) 20200011019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENDIDIKAN KOMUNITAS: SEKOLAH PERJUMPAAN SEBAGAI MODEL PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI DESA MIDANG, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT) 20200011019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kenakalan remaja dalam lingkungan masyarakat merupakan isu krusial yang terkadang impact-nya terhadap timbulnya hubungan yang tidak baik dalam sebuah keluarga hingga masyarakat. Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja termasuk perbedaan pendapat, adu argumen, kurangnya perhatian orang tua, kecemburuan, dan gaya komunikasi. Sementara bentuk kenakalan antara lain adalah konsumsi minuman keras dan narkoba, membuat keributan, atau anak tidak menyapa orang tua. Penelitian dalam Tesis ini, bertujuan untuk mengungkap bagaimana proses Sekolah Perjumpaan dalam pembentukan karakter, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Sekolah Perjumpaan. Proses pengungkapan ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh Sekolah Perjumpaan dalam pembentukan karakter sosial remaja. Durasi pengambilan data dilakukan secara intensif selama tujuh bulan yaitu mulai dari bulan Januari sampai dengan Februari 2022 dengan informen yang berjumlah tiga belas orang. Teknik utama pengambilan data yang dipakai adalah wawancara mendalam dengan para mentor, tokoh-tokoh agama, perwakilan pemerintah, hingga anggota masyarakat Desa Midang. Sedangkan teknik observasi digunakan untuk mencermati kegiatan-kegiatan di Sekolah Perjumpaan. Selain itu, pengumpulan data melalui dokumentasi juga dilakukan untuk menghimpun data terkait penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Perjumpaan telah menjaga keharmonisan, dibangun di atas fondasi norma-norma sosial, sebagai basis etika dalam bergaul, dan untuk menjadi pedoman hidup sehari-hari bagi remaja di sekolah tersebut. Penerapan norma pendidikan di Sekolah Perjumpaan telah melahirkan sikap saling berbagi dan menghormati yang mencerminkan perilaku bepegang teguh pada nilai-nilai, menempatkan diri secara tepat, dan tanggung jawab. Sekolah Perjumpan kini eksis sebagai wadah pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang mesti dipelajari dan dipraktikkan, seperti kesabaran, kejujuran, kesadaran bersama, komitmen, istiqamah, dan lainnya. Dalam hal ini, Sekolah Perjumpaan dibangun di atas dasar-dasar dan nilai-nilai kuat dalam menuntun remaja menjalin interaksi sesama. Remaja di sekolah ini memandang yang mereka terima sebagai model pembentukan karakter karena, melalui perjumpaan, bahasa dan emosi yang sehat akan tumbuh.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item