OTORITAS KEAGAMAAN DAN MEDIA BARU: STUDI KASUS GUS BAHA (K.H BAHAUDDIN NURSALIM)

Apang Abdul Goffar, NIM.: 20200011092 (2022) OTORITAS KEAGAMAAN DAN MEDIA BARU: STUDI KASUS GUS BAHA (K.H BAHAUDDIN NURSALIM). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (OTORITAS KEAGAMAAN DAN MEDIA BARU: STUDI KASUS GUS BAHA (K.H BAHAUDDIN NURSALIM))
20200011092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (OTORITAS KEAGAMAAN DAN MEDIA BARU: STUDI KASUS GUS BAHA (K.H BAHAUDDIN NURSALIM))
20200011092_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pergeseran otoritas keagamaan yang disebabkan hadirnya media baru. Penelitian ini digerakkan oleh anggapan bahwa otoritas lama mampu terbangun dan bertahan tanpa memanfaatkan media secara langsung atau terdapat pihak ketiga yang mewakili kehadiran otoritas lama di media baru. Adapun figur otoritas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah K.H Bahauddin Nursalim atau populer dengan nama Gus Baha. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana otoritas lama dapat terbangun dan bertahan di media baru tanpa memanfaatkan media secara langsung, serta menjelaskan peran netizen dalam membangun otoritas Gus Baha. Dengan menggunakan teori otoritas Weber dan followership Kelley, peneliti menganalisis dinamika otoritas keagamaan di media baru dan peran follower dalam membangun otoritas Gus Baha. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif dimana data dikumpulkan melalui observasi, penelusuran mendalam, dan wawancara secara virtual. Penelitian dilakukan dengan menelusuri jejak-jejak digital kehadiran Gus Baha di media baru oleh para pengikutnya. Peneliti kemudian mengklasifikasikan pengikut berdasarkan gaya kepengikutan untuk melihat peran mereka terhadap otoritas Gus Baha di media baru. Adapun media yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini adalah youtube dan facebook, twitter, serta telegram sebagai media pendukung dalam pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini adalah otoritas lama berhasil terbangun dan bertahan di media baru meski tidak memanfaatkan media secara langsung. Kehadiran Gus Baha dalam hal ini diwakili oleh pengikutnya yang bertujuan mempopulerkan ulama tradisional. Adapun pengikut berperan aktif dan berkontribusi besar dalam menguatnya otoritas Gus Baha yakni sebagai effective follower. Bahwa pengikut membuat desain atau rancangan dalam upaya mempopulerkan Gus Baha, yakni: visualisasi dan tekstualisasi konten media baru, serta membuat cuplikan tematik dakwah Gus Baha di media baru. Akhirnya, dengan peran penting follower, otoritas Gus Baha mampu terbangun dan bertahan di media baru meski Gus Baha tidak menggunakan media baru.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Otoritas Keagamaan, Media Baru, Gus Baha, Followership
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Kajian Komunikasi dan Masyarakat Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 14 Feb 2023 11:04
Last Modified: 14 Feb 2023 11:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56204

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum