PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DI INDONESIA (ANALISIS TEORI PERLINDUNGAN HUKUM DAN MASHLAHAH)

Muhammad Lutfi, NIM.: 17103060032 (2022) PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DI INDONESIA (ANALISIS TEORI PERLINDUNGAN HUKUM DAN MASHLAHAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

	Text (PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DI INDONESIA (ANALISIS TEORI PERLINDUNGAN HUKUM DAN MASHLAHAH)) 17103060032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy
Preview	Text (PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DI INDONESIA (ANALISIS TEORI PERLINDUNGAN HUKUM DAN MASHLAHAH)) 17103060032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview

Abstract

Dalam menangani suatu permasalahan, pihak kepolisian tak pernah lepas dari sorot media masa. Karena dalam tubuh instansi kepolisian masih banyaknya oknum yang melakukan praktik kekerasan dan penyiksaan. Hal ini juga diperkuat oleh data yang diperoleh melalui KontraS (Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan) yang mencatat selama 3 tahun terakhir yang terdapat 141 kasus penyiksaan atau kekerasan secara tidak manusiawi di Indonesia. Beranjak dari jumlah tersebut, polisi masih sebagai actor utama dengan setidaknya sebanyak 82 kasus dilakukan oleh polisi dalam tahap penyidikan. Dari banyaknya kasus tersebut, terdapat korban yang mengalami kekerasan dan penyiksaan baik fisik, psikis maupun seksual yang bahkan dari kekerasan tersebut menyebabkan lukaluka hingga meninggal dunia. Tentu hal tersebut menimbulkan dinilai kontra serta mendapat banyak penolakan oleh berbagai lembaga dan elemen masyarakat terutama bagi para korban, keluarga korban serta lembaga hukum yang ada. Mengingat bahwaa Indonesia sendiri merupakan negara yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga banyaknya ketentuan yang mengutamakan hak-hak para pelaku. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan meneliti faktorfaktor yang melatarbelakangi terjadinya penggunaan kekerasan dalam proses penyidikan di Indonesia serta meneliti bagaimana teori perlindungan hukum dan mashlahah dalam menganalisis hal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kepustakaan (library research) yang memiliki kajian yang berfokus pada penggunaan kekerasan dalam proses penyidikan terhadap pelaku tindak pidana di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis dan ushul fiqh. Sementara itu, teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini menggunakan teori perlindungan hukum dan mashlahah. Mengenai hasil penelitian ini menunjukan bahwa masalah yang terjadi di wilayah kepolisian di Indonesia masih sering ditemuinya penyalahgunaan wewenang dengan melakukan kekerasan atau penyiksaan terhadap para pelaku tindak pidana yang dilakukan secara terstruktur yang di latarbelakangi oleh rasa kesal terhadap pelaku, sebagai bentuk hukuman atas tindakannya, untuk memperoleh pengakuan serta informasi. Mengenai penggunaan kekerasan terhadap pelaku tindak pidana juga dilihat dari segi teori perlindungan hukum dan mashlahah. Dalam teori perlindungan hukum, penggunaan kekerasan dalam penyidikan tidak mendapat dukungan dari berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku kecuali pada tahap penangkapan. Hal tersebut beralaskan karena Indonesia merupakan negara yang menjungung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Sedangkan dalam teori mashlahah, penggunaan kekerasan dalam penyidikan tetap tidak dibenarkan meskipun termasuk dalam mashlahah mu’tabarah. Hal ini karena dalam praktiknya di Indonesia dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku serta dianggap berlebihan dalam pelaksanaannya sehingga yang seharusnya ditunjukan untuk menggapai kemashlahatan justru berbalik menambah kemafsadatan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item