PERBANDINGAN HUKUM PREWEDDING DALAM PUTUSAN MUI PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PUTUSAN BAHTSUL MASAIL FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN PUTRI (FMP3)

Rahma Auliya, NIM.: 18103060015 (2022) PERBANDINGAN HUKUM PREWEDDING DALAM PUTUSAN MUI PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PUTUSAN BAHTSUL MASAIL FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN PUTRI (FMP3). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERBANDINGAN HUKUM PREWEDDING DALAM PUTUSAN MUI PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PUTUSAN BAHTSUL MASAIL FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN PUTRI (FMP3))
18103060015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERBANDINGAN HUKUM PREWEDDING DALAM PUTUSAN MUI PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PUTUSAN BAHTSUL MASAIL FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN PUTRI (FMP3))
18103060015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Prewedding merupakan aktivitas pengambilan foto yang dilakukan oleh pasangan sebelum acara pernikahan. Secara bahasa prewedding berasal dari bahasa Inggris yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu pranikah atau sebelum nikah. Namun seiring berjalanya waktu banyak yang akhirnya menganggap bahwa prewedding berarti foto di suatu lokasi tertentu dengan konsep dan pakaian yang memang dipersiapkan. Praktik prewedding di kalangan masyarakat memicu polemik terkait hukumnya, baik boleh dilakukan secara mutlak, dilarang secara mutlak maupun prewedding diperbolehkan namun terdapat beragam catatan yang perlu diperhatikan. Di Indonesia hukum mengenai foto prewedding telah didiskusikan oleh beberapa lembaga Islam di Indonesia, seperti Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara dan Bahtsul Masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri selanjutnya disingkat FMP3. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berpijak pada sumber-sumber pustaka yang relevan dengan penelitian, sehingga menjadikan penelitian ini sebagai penelitian kepustakaan dan Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan komparatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa putusan yang dihasilkan baik dari MUI Sumatera Utara maupun Bahtsul Masail FMP3 sama yaitu haram, selain itu persamaannya yaitu terdapat pengecualian atau catatan dari alasan preweeding hukumnya haram. Kemudian untuk perbedaannya yaitu dalil yang digunakan berbeda dan alasan atau catatan berbeda antara MUI Sumatera Utara dan FMP3.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Hijrian Angga Prihantoro, L.L.M.
Uncontrolled Keywords: Prewedding, Fatwa MUI Sumatera Utara, Bahtsul Masail FMP3, Az-Zari’ah,
Subjects: Perbandingan Madzhab
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 17 Feb 2023 09:07
Last Modified: 17 Feb 2023 09:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56359

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum