SHALAT DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI

Saipul Hamzah, NIM.: 16531008 (2022) SHALAT DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SHALAT DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI) 16531008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (SHALAT DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI) 16531008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pilar utama dalam agama Islam yang harus tetap ditegakkan ialah ibadah shalat. Dan merupakan sendi kedua pada tatanan rukun Islam. Begitu pentingya sehingga Rasulullah menegaskan bahwa shalat menjadi pembeda antara seorang Muslim dan kafir (bagi yang meninggalkan dan mengingkari kewajibannya). Shalat merupakan ibadah yang tidak pernah gugur kewajibannya. Selama seorang hamba masih hidup maka kewajiban mendirikan shalat tetap berlaku. Tentu dibalik pensyariatannya ada maksud dan tujuan yang akan dicapai bagi hamba yang beriman. Ibadah shalat tidak hanya sekedar ritual seremonial belaka yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam akan tetapi punya banyak mengandung lingkup yang lain pada kehidupan manusia, Melalui analisis pendekatan maqashid akan ditelusuri terkait makna dan rahasia yang terkandung dalam shalat, tujuan Allah mensyariatkan ibadah shalat, inti dari maqashid menyingkap tujuan syariat yang ditetapkan Tuhan secara adil, sesuai dengan tempatnya mengutamakan kemaslahatan hamba di dunia dan akhirat. Penelitian ini akan mencoba mengulas mengenai ibadah shalat dalam kaca mata perspektif Tafsir Maq>as}idi, yang mengacu pada khamsa Daruriyat. Bagaimana peran shalat dalam menjaga agama (Hifzh al-Din), menjaga jiwa (Hifzh an-Nafs) lahir batin, menjaga harta (Hifzh al-Mal) aspek kekuatan ekonomi masyarakat Islam, memelihara akal (Hifzh al-Aql) pengaruh besar akal terhadap pola pikir manusia, menjaga keturunan (Hifzh an-Nasl) perlindungan terhadap keturunan dalam mencetak regenerasi yang berakhlak. Tafsir Maqashidi mengandung aspek metodologi yang meniscayakan perlunya rekontruksi dalam mengembangkan penafsiran al-Qur’an yang berbasis teori Maqashid sebagai pisau bedah ketika sedang menganalisis untuk memahami al-Qur’an. Sehingga nantinya akan di dapati masing-masing Maqashid/tujuan utama dari aspek-aspek Shalat perspektif tafsir Maqashidi

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item