KOMPARASI PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA TERHADAP QS. AL-AN’AM AYAT 108 DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA

Aziz Saepulrohman, NIM.: 18105030077 (2022) KOMPARASI PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA TERHADAP QS. AL-AN’AM AYAT 108 DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KOMPARASI PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA TERHADAP QS. AL-AN’AM AYAT 108 DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA)
18105030077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KOMPARASI PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA TERHADAP QS. AL-AN’AM AYAT 108 DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA)
18105030077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR (1).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan dengan teknik analisis data yaitu deskriptif-komparatif. Objek penelitian ini adalah penafsiran M. Quraish Shihab dan Hamka Terhadap Al-Qur‟an Surat Al-An‟am ayat 108, yang kemudian mengkomparasikan penafsiran dari masing-masing mufassir, dengan batasan masalah yakni bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab dan Hamka terhdap ayat tersebut dan bagaimana relevansi penafsiran ayat tersebut di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: M. Quraish Shihab menafsirkan Al-Qur‟an Surat Al-An‟am ayat 108 sebagai berikut: M. Quraish Shihab memaparkan bahwa kaum muslimin jangan memaki berhala kaum musyrikin karena menurut kaum musyrikin berhala itu mempunyai akal, kemudian M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa ada sebagian ulama yang berpandangan bahwa ketika kaum musryikin memaki Allah swt. lantaran kaum muslimin memaki berhala mereka, sebenarnya mereka tidak mengetahui bahwa yang mereka maki adalah Allah swt. yang mereka akui keagungannya meskipun dengan cara yang keliru. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dalam keterlibatannya atas amal mereka yang menjadi hiasan bagi mereka. Sedangkan Hamka dalam menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut: kaum muslimin jangan memaki sesembahan orang lain lebih baik kaum muslimin menunjukan keburukan berhala yang mereka sembah dengan rasional karena jika dengan memaki itu menunjukan bahwa kita telah kehabisan alasan untuk memburukkan perbuatan mereka. Hamka menjelaskan bahwa orang Islam terikat keras dengan larangan ini terutama ketika berhadapan dengan missimissi zending Kristen yang tidak jarang propaganda agama mereka menyakiti hati kaum muslimin. Hamka melanjutkan bahwa setiap manusia mempunyai tabiat akan merasa bangga dengan dirinya sendiri, Segala amal perbuatan mereka dihiaskan, artinya, dirasa paling bagus, paling betul lantaran telah dihiaskan dalam hati begitu rupa. Dalam konteks Indonesia yang beragam perlu adanya sikap untuk saling menghormati antar pemeluk agama, jangan saling memaki, karena dengan adanya saling menghargai maka akan terciptanya kerukunan antar umat beragama. Islam memerintahkan untuk hidup rukun dengan semua orang di tengah perbedaan tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhammad Hidayat Noor, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Hubungan Antar umat Beragama, M. Quraish Shihab, QS. Al-An‟am Ayat 108
Subjects: Tafsir Al-Qur'an > Tafsir Al Qur'an - Metode
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 23 Feb 2023 16:02
Last Modified: 23 Feb 2023 16:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56550

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum