KRITIK AL-QUR’AN TERHADAP FENOMENA CHILDFREE

Ariesta Nadya Alfadhela, NIM.: 18105030098 (2022) KRITIK AL-QUR’AN TERHADAP FENOMENA CHILDFREE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KRITIK AL-QUR’AN TERHADAP FENOMENA CHILDFREE)
18105030098_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KRITIK AL-QUR’AN TERHADAP FENOMENA CHILDFREE)
18105030098_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pada hakikatnya pernikahan merupakan naluri seseorang untuk memperoleh keturunan demi keberlangsungan misinya sebagai hamba Allah Swt di bumi. Namun bagaimana ketika sebuah keluarga justru tidak ingin mempunyai anak? Keputusan untuk tidak memiliki anak ini disebut dengan childfree (bebas anak). Istilah childfree ini merupakan suatu hal yang masih dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia. Menilik kasus yang sedang hangat ini, mereka belum benar-benar mempunyai alasan yang kuat untuk keharusan memiliki anak. Dengan kata lain, ada semacam pengabaian nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata yang mengakibatkan gagasan childfree kian dipilih. Ungkapan ini memberi isyarat bahwa pendekatan agama melalui rekonstruksi penafsiran al-Qur’an terhadap persoalan childfree memang tidak bisa dielakkan. Melalui tulisan ini, penulis akan mencoba mengungkap argumentasi al-Qur’an dalam mengkritik konsep childfree. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan sumber primer yaitu kitab suci al-Qur’an, dan sumber sekunder dari Hadis, beberapa kitab tafsir seperti tafsir Ibnu Katsir, tafsir al-Azhar, tafsir al-Misbah, tafsir Jalalain dan tafsir kemenag, berbagai buku, kamus, dan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan tema. Adapun data yang sudah terkumpul akan dianalisis menggunakan metode tafsir tematik konseptual. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat beberapa ayat al-Qur’an yang telah dianalisis yang mengungkap beberapa argumentasi yang dibangun al-Qur’an dalam mengkritik childfree yaitu, pertama, dalam QS. Ar-Rum (30):21 menegaskan bahwa pernikahan dapat melindungi keturunan. Kedua, dalam QS. Ali-Imran (3):14 Allah menjadikan anak, harta benda dan kesenangan sebagai sarana menguji keimanan seseorang maka perlulah keseimbangan diantaranya. Ketiga, dalam QS. Al-Isra’ (17):31 pentingnya berwasiat demi menjaga kesejahteraan keluarga. Keempat, dalam QS. Asy-Syura (42):50 pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental demi pemeliharaan keturunan. Kelima, dalam QS. At-Tahrim (66):6 anjuran untuk memelihara diri dan keluarganya sehingga perempuan dituntut untuk memiliki pendidikan yang akan membentuk keahlian dan pengetahuan intelektual dalam mengelola rumah tangganya dan membesarkan anak dengan penuh kemuliaan serta ketaatan pada Sang Pencipta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhammad Hidayat Noor, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: Anak, Childfree, Perspektif al-Qur’an
Subjects: al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 23 Feb 2023 16:09
Last Modified: 23 Feb 2023 16:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56552

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum