RESILIENSI IDENTITAS PENGHAYAT KEPERCAYAAN STUDI KASUS MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA (MLKI) BANYUMAS

Abdul Qodir Abdillah, NIM.: 19205010044 (2022) RESILIENSI IDENTITAS PENGHAYAT KEPERCAYAAN STUDI KASUS MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA (MLKI) BANYUMAS. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RESILIENSI IDENTITAS PENGHAYAT KEPERCAYAAN STUDI KASUS MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA (MLKI) BANYUMAS) 19205010044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (RESILIENSI IDENTITAS PENGHAYAT KEPERCAYAAN STUDI KASUS MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA (MLKI) BANYUMAS) 19205010044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Cara pandang yang mengkotakkan masyarakat berdasarkan identitas agama atau kepercayaan melahirkan suatu pendekatan yang soliter terhadap identitas manusia yang multi, pendekatan yang meletakan manusia hanya sebagai bagian dari satu kelompok agama atau kepercayaan semata, pendekatan soliter yang dominan di tengah masyarakat inilah yang mebuka jalan bagi lahirnya kesalahpahaman bahkan sampai pada tindakan diskrimansi terhadap identitas kepercayaan tertentu, sebagaimana yang dialami oleh kalangan penghayat kepercayaan yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Banyumas. Untuk mengurai diskriminasi yang dialami oleh MLKI Banyumas peneliti menggunakan gagasan Amartya Sen tentang Identitas dan kapabilitas. Terjadinya disebabkan oleh kekeliruan dalam memahami identitas sosial dan terjebak pada ilusi tunggal identitas dan pengabaian atas pelbagai identitas dalam diri seseorang yang sebenarnya ada, akan tetapi cenderung ditiadakan. Penelitian ini menjelaskan bagaiamana upaya kelompok MLKI menjaga eksistensi identitas sosialnya sebagai penghayat kepercayaan di tengah diskriminasi yang dialami. Lalu bagaimana upaya resiliensi MLKI Banyumas dalam mengupayakan pemenuhan hak-hak sipilnya sebagai penghayat kepercayaan. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersumber dari data primer dan skunder. Data primer didapatkan peneliti dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data skunder didapatkan dari buku, jurnal, artikel berkaitan dengan kelompok penghayat kepercayaan khususnya MLKI Banyumas. Untuk mengurai upaya ketahanan sosial yang dilakukan MLKI Banyumas peneliti menggunakan Resiliensi dalam mode tiga kapasitas CAT (Coping Adaptive dan Transformative). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dalam upaya menjaga eksistensi identitas sosialnya sebagai penghayat kepercayaan di tengah diskriminasi yang dialami perubahan identitas sosialnya dari keagamaan menjadi kebudayaan membuat kelompok penghayat kepercayaan MLKI Banyumas bisa tetap eksis, Kelompok MLKI Banyumas saat dihadapkan dengan diskriminasi dan kekerasan identitas yang dialami mampu meciptakan setrategi untuk bertahan dan mengubah kondisi diskriminasi. Kapasitas bertahan, adaptasi dan transformatif yang dimiliki oleh MLKI Banyumas elah melahirkan gerakan dan strategi ketahanan sosial baik yang dilakukan oleh organisai MLKI Banyumas meliputi (1) Menguatkan Anggota dari Diskriminasi dengan Kegiatan Anjangsana, (2) Mengadvokasi Penghayat yang Mengalami diskrimi (3) Setrategi Kebudayan. Sedangkan strategi dan ketahanan sosial yang dilakukan oleh anggota MLKI Banyumas dalam menghadapi diskiminasi dan kekerasan identitas dilakukan dengan (1) menyembunyikan identitas (2) diam dan membiarkan diskriminasi (3) berbaur dengan masyarakat non penghayat (4) mengutarakan diskriminasi yang dialami.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item