BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN AL KAMAL TAMBAKSARI KUWARASAN GOMBONG KEBUMEN TAHUN 2022

Royyan Nur Amar, NIM.: 18102040115 (2023) BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN AL KAMAL TAMBAKSARI KUWARASAN GOMBONG KEBUMEN TAHUN 2022. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN AL KAMAL TAMBAKSARI KUWARASAN GOMBONG KEBUMEN TAHUN 2022) 18102040115_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN AL KAMAL TAMBAKSARI KUWARASAN GOMBONG KEBUMEN TAHUN 2022) 18102040115_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini yaitu budaya organisasi merupakan sebuah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang. Sistem kepercayaan dan sikap bersama suatu organisasi ini akan membedakannya ke kelompok ataupun organisasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui Budaya Organisasi di Pondok Pesantren Al Kamal Tambaksari, Kuwarasan, Kebumen Tahun 2022. penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian di lapangan ini menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis dan lisan narasumber yang dijadikan bahan penelitian atau perilaku yang di amati. Sumber data yang digunakan yakni sumber data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui proses reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas dengan triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Setalah melakukan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Al Kamal dalam praktiknya menerapkan budaya organisasi dengan baik. Hal ini karena Pondok Pesantren Al-Kamal telah memenuhi ketiga level dalam budaya organisasi yang dipaparkan oleh Edgar Schein yaitu artefak, nilai, dan asumsi dasar. Artefak dapat dilihat melalui perwujudan fisik dan perwujudan perilaku, seperti masjid, bangunan pesantren, dan gaya penampilan para santri penggunaa bahasa asing berupa bahasa Arab dan Inggris. Nilai yang terbentuk melalui perwujudan realisasi visi misi yang tertuang dalam nilai perjuangan, keistiqomahan, kesabaran, keikhlasan, nilai kesopanan, rendah hati tapi kita tetap tegas, nilai kejujuran, dan nilai humanis. Asumsi dasar dalam direpresentasikan melalui panca jiwa pondok yang berbunyi keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah islamiyah, berdikari, dan kebebasan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item