PEMAHAMAN HADIS LARANGAN MEMAJANG PATUNG DALAM RUMAH (Studi Ma’ani al-Hadis)

Bagus Suganda, NIM.: 18105050063 (2022) PEMAHAMAN HADIS LARANGAN MEMAJANG PATUNG DALAM RUMAH (Studi Ma’ani al-Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAHAMAN HADIS LARANGAN MEMAJANG PATUNG DALAM RUMAH (Studi Ma’ani al-Hadis))
18105050063_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PEMAHAMAN HADIS LARANGAN MEMAJANG PATUNG DALAM RUMAH (Studi Ma’ani al-Hadis))
18105050063_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari peneliti banyak menemukan masyarakat zaman sekarang membuat dan memajang patung. Patung merupakan sebuah bentuk karya tiga dimensi dengan wujud yang tampak nyata dengan wujud aslinya. Karya seni patung ini sangat banyak sekali diminati masyarakat zaman sekarang baik itu sebagai pajangan, hiasan, monumen atau bahkan sebagai ladang mata pencaharian. Sedangkan didalam hadis Nabi SAW jelas adanya pelarangan terhadap memajang patung itu sendiri. Fenomena ini tentunya sangat bertentangan dengan hadis Nabi SAW dalam riwayat al-Bukhari nomor 1601. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hadis tentang pelarangan memajang patung serta mengkontekstualisasikan pemahaman hadis tersebut dalam keadaan masyarakat zaman sekarang. Berangkat dari fenomena di atas penulis jelas adanya perbedaan kultur antara masyarakat zaman sekaranag dan masyarkat zaman dahulu. Oleh karena hal ini akhirnya penulis mencoba untuk meneliti hadis larangan memajang patung dengan mengkontektualisasikan hadis tersebut dengan keadaan masyarakat zaman sekarang, dengan menggunkaan metode pendekatan Yusuf al-Qardhawi. Perbedaan kultur masyarakat yang ada pada zaman dahulu dengan masyarakat zaman sekarang sangatlah berbeda. Hal inilah yang membuat kontektualisasi hadis ini sangatlah penting, mengingat terdapat perbedaan tentang kondisi sosial, budaya, politik serta sistem nilai pada zaman Nabi SAW dengan zaman sekarang. Dengan kata lain, masyarakat sekarang sudah tidak dikhwatirkan lagi terjerumus terhadap penyembahan terhadap patung. Oleh karena itu, jika mengacu pada kaidah al-Hukmu Yaduru Ma’a ‘Ilatihi Wujudan wa ‘Adaman, maka hukum memajang dan membuat patung di zaman sekarang adalah boleh. Hal ini dikarenakan hilangnya ‘illat hukum dalam memajang membuat patung.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Asrul, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: patung; hadits; kontekstualisasi
Subjects: Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 02 Mar 2023 11:32
Last Modified: 02 Mar 2023 11:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56797

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum