MAKNA ASY-SYI’RU DALAM QS. YASIN/36:69 (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

Nurma Mas’udah, NIM.: 18105030007 (2023) MAKNA ASY-SYI’RU DALAM QS. YASIN/36:69 (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA ASY-SYI’RU DALAM QS. YASIN/36:69 (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
18105030007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MAKNA ASY-SYI’RU DALAM QS. YASIN/36:69 (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
18105030007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Sejak sebelum datangnya Islam, peradaban sastra di Arab sudah sangat maju. Syair memiliki kedudukan sakral di hati masyarakat dan memberi pengaruh penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Arab. Dari fenomena tersebut, terlihat jelas syair di masa pra-Qur’an sangat diagungkan, namun setelah turun wahyu Al-Qur’an, posisi tertinggi ini tergantikan dengan Al-Qur’an. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara orang jahiliyah dengan umat Islam, bagaimana Al-Qur’an menyikapi fenomena yang sudah mendarah daging tersebut? Penelitian ini menarik dibahas karena kebanyakan litelatur yang sudah ada tidak membahas kata asy-syi’ru dari segi semantiknya. Menjawab permasalahan di atas, dalam skripsi ini peneliti membahas makna asy-syi’ru dalam Al-Qur’an menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Peneltian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil sumber berdasar library research. Rumusan masalah yang dibahas adalah apa makna dasar dan makna relasional asy-syi’ru, bagaimana makna sinkronik dan diakronik, serta weltanschauung asy-syi’ru QS. Yasin/36:69. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan makna dasar dan makna relasional kata asysyi’ru, mengungkap perkembangan diakronik dan sinkronik kata asy-syi’ru, dan yang terakhir dapat menemukan weltanschauung kata asy-syi’ru. Penelitian ini menemukan bahwa asy-syi’ru dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak diajarkan untuk menjadi penyair, dan Al-Qur’an bukanlah karangan Nabi Muhammad sebagaimana syair yang diciptakan manusia pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan analisa makna dasar dan makna relasional kata asy-syi’ru yang menggambarkan tuduhan kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad. Kemudian diperkuat dengan semantik sinkronik dan diakronik yang menunjukkan bahwa syair sudah memiliki dinamika kuat dalam kehidupan masyarakat Arab yang dapat tergantikan oleh Al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Mohamad Yusup, M.SI
Uncontrolled Keywords: Asy-syi’ru, Semantik, Toshihiko Izutsu, Weltanschauung
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 03 Mar 2023 08:44
Last Modified: 03 Mar 2023 08:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56845

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum