SYAHADAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PENDEKATAN SEMANTIK AL-QUR’AN TOSHIHIKO IZUTSU)

Alvy Ra’isatul Murtafi’ah, NIM.: 18105030019 (2023) SYAHADAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PENDEKATAN SEMANTIK AL-QUR’AN TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SYAHADAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PENDEKATAN SEMANTIK AL-QUR’AN TOSHIHIKO IZUTSU))
18105030019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SYAHADAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PENDEKATAN SEMANTIK AL-QUR’AN TOSHIHIKO IZUTSU))
18105030019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Istilah syahādah sudah lumrah digunakan di Indonesia, namun pemahaman kata ini kebanyakan masih merujuk pada dua kalimat syahadat yakni sebuah kesaksian umat Islam yang terdapat pada rukun Islam yang pertama (Asyhaduallailaha illallah” dan “asyhadu anna muhammadan rasulullah). Padahal kata ini tidak semerta mempunyai makna tersebut, karena pemaknaan kata syahādah sebagai lafad syahadatain merupakan hasil perkembangan historis umat Islam, Berangkat dari fakta ini, kiranya penting untuk dilakukan pengkajian terhadap makna kata syahādah secara lebih lanjut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna dasar dan makna relasional kata syahādah dalam Al- Qur’an, selanjutnya untuk menemukan aspek sinkronik dan diakronik kata syahādah dan yang terakhir untuk mengungkap weltanschauung makna kata syahādah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori semantik yang disusun oleh Toshihiko Izutsu, jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan sumber yang diperoleh berdasar pada dokumentasi kepustakaan (library reasech). Kata syahādah mempunyai makna dasar saksi atau kesaksian kata ini juga ditemukan kandungan makna relasional meliputi, sebagai arti lain dari bukti, ketika kata tersebut disandingan dengan kata qasam maka mempuyai arti sumpah, dan ketika disandingkan dengan kata ghaib maka maknanya menjadi alam nyata sebagai kebalikan dari alam gaib. Kata ini tidak ditemukan secara eksplisit pada masa pra-Qur’anik namun ada syair jahiliyah yang menggunakan kata syahādah mempunyai makna nyata dan bukti, sedang pada masa Qur’anik terdapat tambahan pengertian bahwa syahādah diartikan` pada kesaksian atas dua kalimat syahadat dan sumpah. Seiring berjalannya waktu pada masa pasca-Qur’anik terdapat beberapa perdebatan mengenai ayat yang mengandung kata syahādah di kalangan fuqahā’ , perdebatan itu mengenai persoalan kesaksian, sumpah dan bukti. Pada perkembangannya pula, kata ini bertransformasi makna menjadi surat sertifikat atau ijazah, di Indonesia kemudian istilah ini banyak digunakan sampai sekarang utamanya pada kalangan pembelajaran metode membaca Al-Qur’an, pada pondok pesantren dan pada madrasah diniyah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Fitriana Firdausi, S.Th.I, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Syahadah, Semantik, Weltanschauung
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 03 Mar 2023 08:49
Last Modified: 03 Mar 2023 08:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56846

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum