KESENANGAN DAN KESALEHAN POPULER HIJAB COSPLAY

Ummul Pertiwi Fiqri, NIM.: 18200010245 (2022) KESENANGAN DAN KESALEHAN POPULER HIJAB COSPLAY. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KESENANGAN DAN KESALEHAN POPULER HIJAB COSPLAY) 18200010245_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KESENANGAN DAN KESALEHAN POPULER HIJAB COSPLAY) 18200010245_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji fenomena anak muda muslim pegiat hijab cosplay yang berupaya menjadi saleh dengan tidak meninggalkan kegemaran mereka. Elemen budaya populer Jepang seperti manga, anime, dan cosplay adalah wasila mereka dalam mengembangkan kretivitas serta menerapkan konsep Islam. Hal ini dapat dijumpai pada muslimah pegiat hijab cosplay yang diteliti dalam tesis ini. Penelitian ini berkonstribusi terhadap kajian anak muda muslim dan budaya populer. Khususnya mengembangkan pandangan Ariel Heryanto dan Asef Bayat terkait anak muda yang berupaya mengakomodasi hiburan dan kesalehan secara inovatif kemudian menjadi agen yang aktif memproduksi budaya populer. Penelitian ini adalah studi kualitatif dengan menerapkan metode netnografi selama kurang lebih sebelas bulan dengan melakukan berbagai wawancara kepada para pegiat hijab cosplay, baik yang tergabung dalam suatu komunitas maupun yang melakukan cosplay secara individu. Selain itu penghimpunan data juga dilakukan melalui observasi pengamatan audio visual tepatnya dengan melakukan pengamatan melalui media sosial Facebook dan Instagram individu pegiat hijab cosplay. Tesis ini menunjukkan bahwa muslimah pegiat hijab cosplay mengalami ambiguitas. Di satu sisi, mereka tetap ingin mengomsumsi hiburan tetapi juga mereka dituntut menjadi muslim yang saleh. Untuk mencapai hal tersebut mereka menerapkan komitmen untuk berpegang teguh pada syariat Islam dengan berbagai peraturan saat sedang menirukan karakter fiksi maupun saat menjalani kehidupan sosial. Hal ini dapat mengakomodir kesenangan mereka untuk tetap melakukan cosplay sebab melalui kegiatan tersebut mereka sekaligus menjadi agen dakwah untuk tidak melepaskan simbol keislaman (jilbab) yang dikenakannya, serta menjadi anak muda yang kreatif bermain peran dan membuat kostum. Mereka mengajak anak muda untuk menjadi anak muda yang kreatif, inovatif, namun tetap saleh.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item