ANALISA PENDAPAT TAQIYUDDIN AN NABHANI TENTANG INVESTASI SAHAM

Farhan Zikry, S.H., NIM.: 19203010045 (2022) ANALISA PENDAPAT TAQIYUDDIN AN NABHANI TENTANG INVESTASI SAHAM. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISA PENDAPAT TAQIYUDDIN AN NABHANI TENTANG INVESTASI SAHAM)
19203010045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ANALISA PENDAPAT TAQIYUDDIN AN NABHANI TENTANG INVESTASI SAHAM)
19203010045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendapat mengenai boleh tidaknya saham dalam ushul fiqh merupakan hal yang dianggap lumrah. Setiap ulama atau pemikir Islam memiliki metode dan sandaran dalil yang berbeda-beda dalam melakukan istinbath hukum. Dalam hal ini Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan bahwa dalam hal kertas, menurut konteks Syariah maka harus diperiksa terlebih dahulu. Apabila keamanannya berisi mata uang fiat, misalnya uang kertas dengan jaminan berupa emas, perak, dan lain sebagainya, maka sesuatu yang diperjualbelikan di dalamnya adalah sah karena harta yang dikandungnya adalah halal. Jika harta yang terkandung di dalamnya adalah haram serta dikelola dengan melibatkan riba di dalamnya, maka haram pula untuk membeli atau menjualnya. Penafsiran Saham menurut Taqiyuddin An-Nabhani ini perlu dikaji lebih lanjut. Pasalnya, terdapat beberapa pendapatnya menimbulkan intepretasi yang beragam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan library research dengan sumber data utama dari penelitian ini adalah kitab yang ditulis oleh Taqiyuddin An Nabhani An-Nizhāmul Iqthishādi fil Islām. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deduktif, yaitu cara berfikir yang berlandaskan pada kaidah atau teori umum. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah tentang teori keuangan yang berkaitan dengan investasi, saham dan heremeneutika. Kemudian teori tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang membahas tentang pendapat dari Taqiyudin An Nabhani tentang saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Taqiyuddin An Nabhani membawa pehamannya dalam semangat Islamisme. Bahwa Islamisme adalah pemahaman agama (Islam) dalam bentuk tatanan sebuah negara, yaitu negara Islam, sebagai bentuk anti-tesis dari kapitalisme, sekularisme dan liberalism, sedangkan saham menurut Taqiyuddin An-Nabhani merupakan produk kapitalisme. Menurut Taqiyuddin An Nabhani pengharaman saham terdapat pada perseroan yang memuat alat pembayaran yang bercampur antara modal yang halal dan bunga yang haram, dalam sebuah transaksi yang batil, tanpa bisa dipilah-pilah lagi antara modal murni dan bunganya. Letak keharaman dari saham apabila dilihat dari asal muasalnya maka perseroan yang mengandung transaki bunga yang menjadikan sebuah saham tersebut haram. Pendapat dari Taqiyuddin An Nabhani tentang pengharaman saham tersebut kurang relevan dalam konteks sekarang. Pasalnya dalam konteks ekonomi saat ini sudah ada upaya mewujudkan saham yang halal dalam bentuk saham syariah.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Hj. Widyarini, M.M.
Subjects: Bank dan Perbankan > Investasi
Ilmu Syariah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 06 Mar 2023 08:42
Last Modified: 06 Mar 2023 08:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56901

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum