QISSAH NAIB IZRAL LI YUSUF AL SIBA'I (DIRASAH TAHLILIYYAH BIYAWIYYAH)

Akhmad Khusaeni, NIM.: 991123997 (2005) QISSAH NAIB IZRAL LI YUSUF AL SIBA'I (DIRASAH TAHLILIYYAH BIYAWIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (QISSAH NAIB IZRAL LI YUSUF AL SIBA'I (DIRASAH TAHLILIYYAH BIYAWIYYAH)) 991123997_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (QISSAH NAIB IZRAL LI YUSUF AL SIBA'I (DIRASAH TAHLILIYYAH BIYAWIYYAH)) 991123997_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Terna kematian mempakan tema yang senantiasa menarik untu.k dikaji mengingat sebagai sebuah keniscayaan, ia tetap menjadi misteri. Sebagai makhluk yang dilengkapi dengan nalar dan rasa yang terbiasa memandang segala fenomena yang terjadi di dunia ini dengan kacamata kausalitas. kiranya cara pandang tersebut akan sulit digunakan untuk memahami kematian Sehingga penerimaan dan keikhlasan manusia ketika dibenturkan pada kenyataan yang satu ini seringkali lebih karena tekanan dogma Adalah Yusuf as- Siba'i, novelis berkebangsaan Mesir yang mencoba mengangkat tema ini ke dalam novel berjudul Naib lzrail. Sebuah novel yang bempaya mendudukkan kematian pada posisi yang sebenarnya sebagai kebijakan adil dari Yang Maha Adil dan Maha Tahu. Dan tentunya bukan karya sastra jika mengungkapkan isinya secara langsung dan vulgar. Karena sebagaimana diketahui, bahwasannya selain mempunyai fungsi pengajaran (utile), karya sastra juga berfungsi sebagai hiburan (dulce). Oleh karena itu diperlukan sebuah cara yang dapat menagkap kedua fungsi tersebut. Dan dari 4 cara yang ditawarkan Abrams, penulis memilih untuk menggunakan cara obyektif, atau lebih dikenal dengan metode struktural. Sebuah metode yang memandang katya sastra sebagai sesuatu yang otonom. karena pada dasarnya karya sastra dapat menjelaskan dirinya sendiri. Dengan kajian ini diharapkan akan diperoleh pemahaman yang benar atau paling tidak memberi cara pandang lain dalam memahami kematian. Sehingga keyakinan akan ke- Maha Adilan dan ke- Maha Tahuan Tuhan bukan sekedar keyakinan semu yang kabur. Adapun dipilihnya cara struktural dalam kajian ini karena. pertama karakteritik novel menuntut pendekatan ini. dan kedua seperti dikatdran Teeuw pendekatan model ini adalah pendekatan yang sulit dilewati dalam mengkaji karya sastra atau secara lebih ekstrim harus dilakukan. Karena dari data yang penulis dapatkan di jurusan BSA, belum ada satupun kajian tentang novel ini.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item