TRADISI PUASA SENIN KAMIS TERHADAP MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN SANTRI PONPES DAARUL FIRDAUS (STUDI LIVING HADIS)

Muhammad Zaid Adnan, NIM.: 19205032074 (2022) TRADISI PUASA SENIN KAMIS TERHADAP MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN SANTRI PONPES DAARUL FIRDAUS (STUDI LIVING HADIS). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TRADISI PUASA SENIN KAMIS TERHADAP MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN SANTRI PONPES DAARUL FIRDAUS (STUDI LIVING HADIS)) 19205032074_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (898kB) | Preview
	Text (TRADISI PUASA SENIN KAMIS TERHADAP MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN SANTRI PONPES DAARUL FIRDAUS (STUDI LIVING HADIS)) 19205032074_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (832kB) | Request a copy

Abstract

Dalam kajian ilmu hadis, tema-tema yang berkaitan dengan bagaimana suatu hadis dipraktekan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu, begitu banyak dibahas oleh para peneliti-peneliti sebelumnya. Mengenai suatu cara kerja yang tersistem guna memperoleh hasil yang diinginkan (metode) serta darimana sunber pengetahuan itu diperoleh, sangat penting dalam pemahaman hadis. Pengamalan merupakan suatu bentuk perwujudan dari hasil pemikiran tersebut. Pada penelitian ini, penulis hanya akan mengkaji tradisi puasa senin kamis terhadap motivasi menghafal al-Qur’an santri Daarul Firdaus. Hal yang mendasari penulis memilih judul ini adalah terdapat pemahaman yang berbeda dari hadis-hadis puasa sunnah Senin Kamis di kalangan masyarakat, salah satunya adalah di lingkungan santri Daarul Firdaus Yogyakarta. Sedangkan pemilihan lokasi penelitian didasari pada pesatnya perkembangan pondok pesantren yang ditandai dengan adanya empat cabang pondok pesantren yang sudah berdiri; Sewon Bantul, Maguwoharjo Sleman, Medari Sleman, Nglipar. Hal ini mengindikasikan berhasilnya pondok tersebut mendidik para santrinya menjadi generasi penghafal al-Qur’an hingga akhirnya semakin tidak sedikit para wali santri yang berdatangan menitipkan anaknya di sana. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan memakai analisa data observasi lapangan yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara. Adapun cara memperoleh data-data yang penulis lakukan adalah melalui observasi serta wawancara. Sumber data primernya adalah pimpinan pondok pesantren, pengurus dan beberapa orang santri. Sedangkan untuk data sekundernya, penulis mengutip dari buku, jurnal, internet dan lainnya yang masih terkait. Penulis mempelajari secara mendalam terkait dengan ide atau konsep, asal dan metode pemahaman menggunakan teori sosiologi pengetahuan. Adapun untuk mengetahui amalan puasa sunnah senin kamis para santri dibahas dengan menggunakan teori Karl Mannheim. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa tradisi puasa sunnah senin kamis berdasarkan teori Karl Mannheim diklasifikasikan kedalam tiga konsep makna;pertama, makna objektif, ialah makna pokok yang ditentukan oleh situasi sosial dimana tindakan tersebut terjadi. Dari hasil penelitian ini, ditemukan hasil bahwa tradisi puasa senin kamis di lingkungan pondok adalah kewajiban walaupun pada dasarnya ia merupakan amalan sunnah. Kedua, makna ekspresif, ialah makna yang diresepsikan secara pribadi, pada makna ini ditemukan hasil bahwa puasa senin kamis adalah merupakan media pembiasaan para santri sekaligus sebagai riyaḍah para santri agar dimudahkan menghafal al-Qur’an. ketiga, makna dokumenter, ialah makna yang tersirat, dalam hal ini diperoleh hasil bahwa, puasa tersebut merupakan amalan yang sudah ada sebelumnya dan senantiasa dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item