KONSTRUKSI HERMENEUTIS DALAM KITAB AL-LU’LU’ WA AL-MARJAN FI TAFSIR AL-QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN KARIMAN HAMZAH TENTANG AYAT-AYAT GENDER)

Sherly Dwi Agustin, NIM.: 20205032010 (2022) KONSTRUKSI HERMENEUTIS DALAM KITAB AL-LU’LU’ WA AL-MARJAN FI TAFSIR AL-QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN KARIMAN HAMZAH TENTANG AYAT-AYAT GENDER). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI HERMENEUTIS DALAM KITAB AL-LU’LU’ WA AL-MARJAN FI TAFSIR AL-QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN KARIMAN HAMZAH TENTANG AYAT-AYAT GENDER))
20205032010_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI HERMENEUTIS DALAM KITAB AL-LU’LU’ WA AL-MARJAN FI TAFSIR AL-QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN KARIMAN HAMZAH TENTANG AYAT-AYAT GENDER))
20205032010_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas konstruksi hermeneutis penafsiran Kariman Hamzah tentang ayat-ayat gender. Sampel dalam studi ini berfokus pada empat ayat, yaitu Qs. An-Nisa’ [4] : 1 tentang penciptaan, Qs. An-Nisa’ [4] : 3 tentang poligami, Qs. An-Nisa’ [4] : 11 tentang waris, Qs. An-Nisa’ [4] : 34 tentang kepemimpinan. Dari penafsiran Hamzah pada keempat ayat tersebut ditemukan adanya inkonsistensi dalam kitab al-Lu’lu’ wa al-Mārjan fi Tafsir al-Qur’an, yang disinyalir berkaitan erat dengan isu otoritas penafsiran yang dibatasi oleh proses legalisasi Institusi al-Azhar sebelum penerbitannya. Proses legalisasi tersebut meliputi pentashihan dan pemilihan rujukan dalam penafsiran. Disamping itu, posisi sosial Kariman Hamzah sebagai seorang jurnalis pertama yang menggunakan jilbab ketika tampil di layar kaca, berada diantara kontestasi antara kaum nasionalis dan Islamis Ikhwanul Muslimin di Mesir, juga turut berkontribusi menentukan kecenderungan dalam penafsirannya. Konteks sosial historis Mesir yang menjadi bagian dari unsur pembentuk ‘subyektifitas pemahaman’, ‘pra-pemahaman’, ‘sejarah pengaruh’, dan ‘asimilasi horizon’ kemudian membentuk inkonsistensi dalam penafsiran Kariman Hamzah. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada tiga isu, yaitu: 1) Bagaimana ‘subyektifitas pemahaman’ dan ‘sejarah pengaruh’ Kariman Hamzah dalam tafsir al-Lu’lu’ wa al-Marjān fi Tafsir al-Qur’an? 2) Bagaimana ‘pra-pemahaman’ dan ‘fusion of horizons’ penafsiran Kariman Hamzah dalam tafsir al-Lu’lu’ wa al-Marjān fi Tafsir al-Qur’an? 3) Bagaimana ‘meaningful sense’ dalam penafsiran Kariman Hamzah dalam tafsir al-Lu’lu’ wa al-Marjān fi Tafsir al-Qur’an tentang ayat-ayat gender? Studi ini merupakan penelitian kualitatif berbasis studi pustaka. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah penafsiran empat ayat tentang gender dalam kitab al-Lu’lu’ wa al-Mārjan fi Tafsir al-Qur’an yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teori hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer. Dalam hermeneutika filosofisnya, Gadamer mengemukakan beberapa tahapan, yaitu: 1) ‘sejarah pengaruh’ meliputi beberapa hal, yaitu: a. situasi kongkret pribadi mufassir, b.situasi budaya di lingkungan hidup mufassir, c.situasi peradaban global di zaman mufassir, d.Pandangan mufassir sendiri terhadap tiga situasi di atas. 2) ‘subyektifitas pemahaman’ terdiri dari beberapa unsur, yaitu; a.bildung: sejarah intelektual / terbentuknya jalan pikiran mufassir b.sensus communis: common sense (kebenaran yang tidak dipertanyakan lagi) apa saja yang jadi dasar pemikirannya. c.pertimbangan (konsep / gagasan / tokoh / organisasi apa saja yang mempengaruhinya dan menjadi pertimbangan berpikirnya) d.selera (kecenderungan mufassir, gaya berpikir dan berwacana) 3) pra-pemahaman terdiri dari beberapa unsur, yaitu; a.vorhabe (apa yang ada di pikiran mufassir, wawasan apa, cara berpikir bagaimana, ide-ide yang dipikirkannya) b.vohsicht (apa yang dilihat mufassir, problem kongkret yang dihadapi di lapangan) c.vorgriff (apa yang diinginkan, tujuan atau ideal apa yang ingin diwujudkan mufassir) 4) asimilasi horizon, dan 5) penerapan. Dalam studi ini, kerangka teoritik yang dibangun Gadamer tersebut penulis gunakan dalam dua konteks, yaitu ketika Kariman Hamzah diposisikan sebagai pembaca dengan horizon mufassir dan ayat al-Qur’an dengan horizonnya sebagai teks. Pada tahapan selanjutnya, penulis menempatkan peneliti sebagai pembaca dengan membawa horizon berupa standar feminisme dalam penafsiran dan viii kitab al-Lu’lu’ wa al-Mārjan fi Tafsir al-Qur’an dengan sejarah penulisannya sebagai horizon teks. Melalui analisis tersebut, ditemukan ‘subyektifitas pemahaman’ dan ‘sejarah pengaruh’ Kariman Hamzah sebagai mufassir perempuan yang hidup di lingkungan konservatif. Namun, lingkungan yang terkesan tradisional tersebut mulai sadar akan pentingnya keterlibatan perempuan dalam menafsirkan al-Qur’an. Kariman Hamzah menjadi contoh nyata fenomena tersebut. Selanjutnya melalui penelusuran ‘pra-pemahaman’ dan ‘asimilasi horizon’ ditemukan bahwa proses pentashihan terhadap kitab al-Lu’lu’ wa al-Mārjan fi Tafsir al-Qur’an memberikan pengaruh besar pada terciptanya inkonsistensi dalam penafsiran Kariman Hamzah. dua pola inkonsistensi tersebut, yaitu; inkonsistensi yang terjadi dalam interaksi Hamzah sebagai mufassir dengan horizon teks, dan inkonsistensi penggunaan referensi “luar” dengan fungsi yang berbeda-beda di masing-masing ayat. Pada akhirnya, inkonsistensi ini berdampak pada munculnya dua kecenderungan dalam penafsiran Kariman Hamzah tentang ayat-ayat gender, yaitu bias gender di satu sisi dan adil gender di sisilainnya. Oleh karena itu, penelitian ini berpendapat bahwa konstruksi hermeneutis dalam penafsiran Kariman Hamzah menunjukkan keterhubungan antara pola-pola inkonsistensi dalam empat ayat yang diteliti dengan latar belakang sejarah penulisan tafsir serta keterpengaruhan sejarah mufassir, dan juga dengan dampaknya terhadap dualisme kecenderungan Kariman Hamzah pada tema-tema gender dalam empat ayat tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Subi Nur Isnaini, LC, M.A
Uncontrolled Keywords: Kariman Hamzah, Konstruksi Hermeneutis, Ayat-ayat Gender.
Subjects: Gender
Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 06 Mar 2023 13:59
Last Modified: 06 Mar 2023 13:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56934

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum