TRADISI SADRANAN MASYARAKAT DESA MLIWIS, BOYOLALI, JAWA TENGAH (Studi Living Hadis)

Muhammad Pramudya Hidayatt, NIM.: 18105050024 (2022) TRADISI SADRANAN MASYARAKAT DESA MLIWIS, BOYOLALI, JAWA TENGAH (Studi Living Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI SADRANAN MASYARAKAT DESA MLIWIS, BOYOLALI, JAWA TENGAH (Studi Living Hadis))
18105050024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI SADRANAN MASYARAKAT DESA MLIWIS, BOYOLALI, JAWA TENGAH (Studi Living Hadis))
18105050024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Sebuah praktik yang dilaksanakan oleh masyarakat tentulah tidak tercipta dari ruang hampa makna. Salah satu ptaktik yang masih dilaksanakan hingga kini oleh sebagian bersar masyarakan jawa adalah tradisi sadranan. Tradisi sadranan merupakan sebuah tradisi yang unik dimana antara satu daerah dengan daerah yang lain terkadang memiliki perbedaan dalam praktik dan prosesi pelaksanaanya. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan ideologi, pola pikir dan budaya masyarakat. Penelitian ini secara khusus akan mengkaji mengenai tradisi sadranan yang dilaksanakan oleh masyarakat Dukuh Tlogoimo, Geneng, dan Ledok, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sadranan merupakan sebuah tradisi yang telah turun-temurun dilaksanakan oleh masyarakat. Tradisi ini rutin dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun guna untuk memperingati moment-moment tertentu yakni; 1) peringatan Nisfu Sya’ban di bulan Sya’ban, 2) haul Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan tokoh cikal bakal tiga Dukuh di bulan Rabiul Akhir, dan 3) peringatan hari raya Qurban di bulan Dzulhijjah. Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji praktik tradisi sadranan yang dilaksanakan oleh masyarakat Dukuh Tlogoimo, Geneng, dan Ledok melalui kajian living hadis, serta untuk mencari makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah field research dengan menggunakan pendekatan teori living hadis dan fenomenolgi Edmund Husserl. Lokasi objek penelitian berada di Dukuh Tlogoimo, Geneng, dan Ledok, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pertama, masyarakat menyadari secara langsung bahwa tradisi sadranan yang mereka laksanakan bersumber dari dalil hadis. Kedua, berupa makna esensi dari tradisi sadranan yakni berupa harapan bahwa anak cucu dan keturunan mereka nantinya akan tetap mendoakan mereka ketika nanti mereka telah meninggal sebagaimana yang mereka lakukan sekarang. Selain itu, adanya tradisi sadranan merupakan salah satu bukti keberhasilan tokoh agama dan para sesepuh tiga Dukuh dalam upaya mensyiarkan Agama Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Nurun Najwah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: tradisi; sadranan; living hadis
Subjects: Ilmu Hadits
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 09 Mar 2023 08:57
Last Modified: 09 Mar 2023 08:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57012

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum