Religious Radicalism Frame in The Online media News (Framing Analysis Reporting of ISIS in Republika.co.id and Tempo.co

Mohammad Zamroni, - and Yanti Dwi Astuti, - and Achmad Zuhri, - (2021) Religious Radicalism Frame in The Online media News (Framing Analysis Reporting of ISIS in Republika.co.id and Tempo.co. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 21 (1). pp. 80-100. ISSN P-ISSN: 1412-1190 E-ISSN: 2407-7542

Preview	Text (Religious Radicalism Frame in The Online media News (Framing Analysis Reporting of ISIS in Republika.co.id and Tempo.co) Religious Radicalism Frame In The Online Media News (Framing Analysis Re.pdf - Published Version Download (199kB) | Preview
Preview	Text (Surat pernyataan) surat-surat-pernyataan1679802042.pdf - Published Version Download (18kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengupas bagaimana pembingkaian radikalisme Islam melalui pemberitaan kelompok “ISIS” di dua media online yaitu di Republika.com dan Tempo.co melalui perspektif imparsialitas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memakai strategi discourse yang melihat teks dan konteksnya sebagai sebuah informasi yang berkontribusi dalam mengkomunikasikan isi pesan. Data primernya dan sekundernya didapatkan dari kanator berita, portal online dan studi kepustakaan. Sedangkan unit analisisnya adalah berita radikalisme ISIS di Republika.co.id dan Tempo.co kurun waktu Agustus hingga Desember 2014 yang masuk dalam tiga kriteria berita radikalisme yaitu tindakan kekerasan, keyakinan yang diperjuangkan, pandangan kolot atau pemikiran kaku yang melandasi tindakan kekerasan dengan menggunakan teknik analisis framing model Gamson dan Modigliani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita mengenai radikalisme “ISIS” masuk dalam kategori kontruksi berita yang emosional, sadistik, provokatif dan tanpa konfirmasi. Selain itu, mutu pemberitaan sering menghiasi dengan kata-kata yang terkesan hiperbola dan bombastis, pemberitaan yang kurang mendalam dan berubah-ubah dalam hitungan menit. Kecendrungan Tempo.co dan Republika.co.id mendramatisir dan melebihlebihkan apa yang terjadi di wilayah konflik dengan menggunakan bahasa yang berkonotasi daripada bahasa yang bermakna harafiah. Kemudian belum memenuhi prinsip imparsialitas berita yang bisa dilihat dari netralitas dan keberimbangan berita yang menentukan kualitas pemberitaan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item