Imam Muhsin, - (2022) Konstruksi Kebudayaan dalam Tafsir al-Qur'an. In: Refleksi Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya. Idea Press, Yogyakarta, pp. 253-264. ISBN 978-623-484-010-0
|
Text (Surat)
surat-surat-pernyataan1680368353.pdf - Published Version Download (18kB) | Preview |
|
|
Text (Konstruksi Kebudayaan dlm Tafsir al-Qur'an)
Konstruksi Kebudayaan dlm Tafsir al-Qur'an_dlm buku Refleksi Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya.pdf - Published Version Download (12MB) | Preview |
Abstract
Dalam tulisan ini dapat dipahami bahwa tafsir al-Qur’an merupakan salah satu proses kebudayaan yang penting dalam konstruksi kebudayaan (baca: pengetahuan), baik langsung maupun tidak langsung. Melalui upaya-upaya penafsiran yang dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu, pesan-pesan wahyu Tuhan yang termuat dalam al-Qur’an dapat ditransformasikan kepada masyarakat dari generasi ke generasi pada tataran praksis, baik yang bersifat idiologis-normatif maupun operasional-aplikatif. Di sisi lain, proses penciptaan kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari kepercayaan atau keyakinan masyarakat terhadap agama (baca: kitab suci). Ajaran agama yang dipahami masyarakat membentuk pola pikir yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tradisi yang disepakati bersama. Pemahaman bahwa tafsir merupakan sebuah proses kebudayaan, berarti menempatkan tafsir al-Qur’an sebagai sesuatu yang khas insani. Pemahaman ini sekaligus mempertegas keberadaan tafsir al-Qur’an sebagai karya manusia yang nisbi dan profan. Hal ini tidak lain karena tafsir al-Qur’an merupakan hasil kerja akal; potensi dasar terpenting yang dimiliki manusia sebagai pembentuk kebudayaan. Oleh karena itu, jika segala sesuatu yang dihasilkan atau yang diperbuat oleh manusia disebut sebagai kebudayaan, maka tafsir al-Qur’an sebagai hasil karya manusia pada dasarnya merupakan fenomena kebudayaan. Sebagai fenomena kebudayaan, konstruksi kebudayaan dalam tafsir al-Qur’an dapat dijelaskan berdasarkan perkembangan kebudayaan umat manusia. Berdasarkan analisis terhadap pendekatan atau sumber penafsiran yang digunakan, konstruksi kebudayaan dalam tafsir al-Qur’an dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu mitis, ontologis, dan fungsionil. Namun ketiga konstruksi kebudayaan itu tidak muncul sebagai tahapan yang bersifat linier, melainkan juga bisa bersifat sirkular.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebudayaan, Tafsir Al qur'an |
Subjects: | Tafsir Al-Qur'an Kebudayaan |
Divisions: | Buku |
Depositing User: | Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP - |
Date Deposited: | 03 Apr 2023 00:18 |
Last Modified: | 03 Apr 2023 00:18 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57667 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |