ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENGABAIAN NAFKAH LAHIR DALAM CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI (STUDI PUTUSAN NO: 0034/PDT.G/2010/PA.WNO)

Muhammad Iqbal Yusuf, NIM.: 05350073 (2011) ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENGABAIAN NAFKAH LAHIR DALAM CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI (STUDI PUTUSAN NO: 0034/PDT.G/2010/PA.WNO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENGABAIAN NAFKAH LAHIR DALAM CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI (STUDI PUTUSAN NO: 0034/PDT.G/2010/PA.WNO)) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENGABAIAN NAFKAH LAHIR DALAM CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI (STUDI PUTUSAN NO: 0034/PDT.G/2010/PA.WNO)) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Langgengnya kehidupan perkawinan merupakan suatu tujuan yang sangat diinginkan oleh Islam. Akan tetapi pada realitanya untuk mewujudkan tujuan yang ideal tersebut tidaklah mudah. Pengadilan Agama Wonosari sebagaimana amanat UU No 7 Tahun 1989 adalah pengadilan menerima, memeriksa dan memutus perkara yang berkaitan dengan perceraian karena kurang terpenuhinya nafkah istri. Perkara tersebut menarik dikaji karena perceraian tersebut terjadi karena beberapa faktor, 1) tidak terpenuhinya nafkah lahir, 2) ditinggal sang suami (selaku tergugat) dalam beberapa waktu yang cukup lama. Dalam hal ini, hukum Islam maupun hukum positif telah tegas memberikan sanksi kepada suami yang tidak memberikan nafkah pada istri dengan beberapa alasan yang telah ditentukan tersebut di atas. Dengan demikian, pemberian nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut dapatlah menjadi alasan perceraian oleh pihak istri (selaku penggugat) walau gugatan tersebut tidak dihadiri oleh pihak tergugat (suami). Maka di sini penting kiranya untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara sebagaimana termaktub dalam putusan hakim No: 0034/Pdt.G/2010/ PA.Wno. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Library Research. Data diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi tentang putusan kurang terpenuhinya nafkah sebagai alasan perceraian (studi atas Putusan Hakim No: 0034/Pdt.G/2010/PA.Wno, Pengadilan Agama Wonosari. Dalam skripsi ini, pendekatan yang penyusun gunakan adalah yuridis normatif, dengan cara menganalisis suatu masalah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku yakni aturan yang berdasarkan nash dan aturan-aturan yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan masalah tersebut. Berdasarkan metode yang penyusun gunakan, hasil penelitian terhadap perkara putusan tersebut, adalah bahwa hukum acara yang telah diaplikasikan di pengadilan Agama Wonosari telah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Sedangkan, dari aspek pertimbangan hakim adalah dikembalikan pada akibat dari tidak terpenuhinya nafkah lahir istri karena ditinggal suaminya (selaku tergugat) selama beberapa waktu, sehingga akibat berikutnya adalah tidak adanya ketenteraman, keharmonisan dan kebahagiaan dalam membangun rumah tangga sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 1 tahun 1974. Pertimbangan lain yang patut diperhatikan oleh hakim selanjutnya dalam menangani kasus perceraian dengan alasan suami mengabaikan (melalaikan) nafkah lahir adalah bahwa Tergugat telah melanggar ketentuan dalam Pasal 34 ayat (3) dan Pasal 116 huruf (b) dan (g). Dasar hukum lain adalah mendengar keterangan dari penggugat selaku istri dan keterangan dari beberapa saksi yang telah diajukan oleh pihak Penggugat dalam persidangan bahwa suami tersebut telah melalaikan kewajibannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item