PERAN PERLINDUNGAN KELUARGA TERHADAP BAHAYA DATING VIOLENCE DI KALANGAN REMAJA

Humaidi, NIM.: 05350078 (2011) PERAN PERLINDUNGAN KELUARGA TERHADAP BAHAYA DATING VIOLENCE DI KALANGAN REMAJA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN PERLINDUNGAN KELUARGA TERHADAP BAHAYA DATING VIOLENCE DI KALANGAN REMAJA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PERAN PERLINDUNGAN KELUARGA TERHADAP BAHAYA DATING VIOLENCE DI KALANGAN REMAJA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kekerasan dalam berpacaran (dating violence) sebagai bagian dari fenomena sosial yang berkembang di masyarakat yang perlu dicarikan upaya penanggulangannya. Data di lapangan dan kondisi dating di kalangan remaja kita terjadi secara besar-besaran dalam intensitas jumlah dan kualitas pelanggaran atau kekerasan yang semakin meningkat, dapat terjadi pada siapa saja, dengan usia, orientasi seksual, status sosial-ekonomi, serta lokasi tempat tinggal dimana saja. Dating violence merupakan masalah yang signifikan bukan hanya karena akan membahayakan dari segi fisik tetapi juga mental; seperti dapat mengakibatkan luka, dan rendahnya self esteem (harga diri). Terlebih lagi dating violence sendiri bisa mengakibatkan kematian. Berangkat dari fenomena dan latar belakang permasalahan di atas itulah kiranya yang membuat penyusun bermaksud mengadakan penelitian tentang peran keluarga dalam mengatasi problem dating violence Dalam penelitian ini, penulis berusaha pertanyaan yang diajukan dalam pokok masalah sebagai berikut: pertama, Apa dampak persoalan dating violence bagi masa depan anak dan keluarga? dan Kedua, bagaimana peranan orang tua atau keluarga dalam melindungi anak dari kemungkinan terjadinya dating violence? Metode penelitian ini adalah normatif dan yuridis. Landasan normatif yang penulis gunakan untuk memotret fenomena dating violence adalah dengan menggunakan teori sadd al-dzari’ah sebagai bagian dari upaya menjaga maqashid al-syariah. Tawaran solusinya kemudian adalah mencoba merekonstruksi konsep pacaran ke konsep ta’aruf sebagaimana ajaran Islam. Secara yuridis-formal, pembuatan undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dilatarbelakangi oleh hasil ratifikasi Konvensi Hak Anak oleh Indonesia pada tahun 1990 guna mengatur masalah pemenuhan hak anak. Selain itu, Indonesia juga mengadopsi undang-undang tentang hak asasi manusia (HAM) pada tahun 1999 (UU No. 39/1999). Sejumlah undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan anak, seperti UU Kesejahteraan Anak, UU Pengadilan Anak dan lain sebagainya, tetapi belum ada undang-undang yang secara utuh dapat mengatasi permasalahan dating violence. Penulis juga melakukan pendekatan psikologis untuk memotret gambaran aspek kejiwaan korban dating violence. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa yang menjadi faktor terjadinya dating violence antara lain adalah tradisi kekerasan dalam keluarga atau keluarga yang tidak harmonis, penyimpangan remaja baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal dan budaya pacaran yang kebablasan dan mengarah kepada prilaku seks bebas. Dampak dating violence sangat memprihatinkan, tidak hanya bagi korban dan keluarga, tetapi juga masyarakat dan negara secara umum. Penulis berargumen perlunya revitalisasi peran keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk secara bersama-sama melakukan sinergitas memerangi dating violence.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Supriatna, M.Si dan Siti Djazimah S.Ag., M.Si
Uncontrolled Keywords: Remaja, Perkembangan Jiwa, Dating VIolence
Subjects: Hukum Keluarga
Psikologi > Psikologi Remaja
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 14 Apr 2023 09:37
Last Modified: 14 Apr 2023 09:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57979

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum