TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAKUAN HARGA SETORAN ANGKUTAN DI DAERAH MUNTILAN

Ahmad Adib Fuadi, NIM.: 07380071 (2011) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAKUAN HARGA SETORAN ANGKUTAN DI DAERAH MUNTILAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAKUAN HARGA SETORAN ANGKUTAN DI DAERAH MUNTILAN) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAKUAN HARGA SETORAN ANGKUTAN DI DAERAH MUNTILAN) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pembakuan harga merupakan suatu kendala bagi pihak tertentu dalam menentukan sebuah target. Dalam kehidupan realita pelaku usaha jasa transportasi dalam kategori menengah ke bawah, dengan adanya sistem pembakuan harga setoran angkutan bisa mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Akan tetapi, perbedaan pembakuan harga yang jauh lebih tinggi dari pasaran menjadi hal yang ditakuti para pelaku ekonomi karena dapat merusak harga yang seharusnya. Adanya pembakuan harga setoran angkutan menjadi faktor penting dalam manajemen dalam berusaha agar proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan prospek kedepan. Akan tetapi, pembakuan harga setoran angkutan yang jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan tanpa melihat kondisi di lapangan menjadikan hal yang ditakuti para awak bus (angkutan) karena dengan adanya target merasa terbebani. Yang terjadi di lapangan adalah pembakuan setoran itu ditujukan kepada awak bus yang berada di lapangan yang terdiri dari sopir, kondektur dan kernet, yang harus melaksanakan target setoran dari juragan, belum lagi dari omset jasa transportasi terdapat pungli-pungli yang menambah beban dari awak bus tersebut ditambah lagi penumpang yang labil, dan beberapa awak bus hanya pekerjaan tersebut yang bisa dilakukan. Dalam pembakuan harga setoran tersebut terdapat adanya diskriminasi dalam pembakuan harga kepada awak bus. Dari keterangan di atas maka timbul pokok permasalahan, yang pertama adalah faktor apa yang menyebabkan penyewa menerima pembakuan harga setoran. Yang kedua bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembakuan harga setoran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field Research) dengan metode yang bersifat deskriptif analisis dan pencarian data langsung ke lapangan yang dihimpun melalui observasi dan wawancara (interview). Dari data yang terkumpul penyusun berusaha menganalisis dengan metode induktif yaitu dengan menjelaskan tentang sewa menyewa dalam Islam yang berlandaskan teori muamalat dilanjutkan dengan pemaparan dan gambaran terhadap fokus kajian pembakuan harga setoran angkutan di lapangan. Masalah yang ada dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan pendekatan normatif dan didasarkan pada hukum akad yang ada dalam hukum Islam al-maslahah murshalah sebagai kaidah sekunder setelah al-Qur’an dan Hadis untuk mendapatkan jawaban yang realistis dan sesuai dengan syari’ah Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, praktik pembakuan harga setoran angkutan tersebut sesuai dengan hukum Islam dengan alasan bahwa praktik tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka dan tolong menolong untuk mencari nafkah di antara kedua belah pihak, jika praktik pembakuan harga tersebut tidak dilakukan maka kedua belah pihak tidak akan terpenuhi hajat hidupnya,karena kedua belah saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Dari hasil penelitian ini, diharapkan kepada pihak penyewa maupun yang menyewakan dalam penerapannya mengetahui dan memahami ketentuan pembakuan yang dibolehkan oleh Islam, yaitu biarkan kondisi pasar menentukan pembakuan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item