KONSEP AHIMSA MENURUT MAHATMA GANDHI (RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

Ari Koswara, NIM.: 07410104 (2011) KONSEP AHIMSA MENURUT MAHATMA GANDHI (RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP AHIMSA MENURUT MAHATMA GANDHI (RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (KONSEP AHIMSA MENURUT MAHATMA GANDHI (RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Konsep Ahimsa Menurut Mahatma Gandhi dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu melalui teks-teks tertulis berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar dan lain sebagainya yang mendukung kajian penelitian. Analisis data dilakukan dengan metode teknik analisi isi (content analysis) dengan menggunakan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian ditarik ke arah generalisasi yang bersifat umum. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ahimsa adalah nir-kekerasan, nonviolence atau pantang kekerasan. Bisa dianggap sebagai suatu ajaran, sebuah senjata, ataupun konsep nilai yang dibangun dan dipraktekkan Mahatma Gandhi untuk melawan semua bentuk kekerasan serta menciptakan perdamaian di muka bumi ini. Dalam arti negatif, ahimsa berarti menghindari diri dari tindakan, katakata dan pikiran yang melukai. Sedangkan dalam arti positif, ahimsa adalah cinta, karena hanya cinta yang bisa muncul secara spontan dan memungkinkan seseorang bertindak selaras dengan hati dan pikirannya. Ahimsa yang diajarkan Gandhi ini tidak hanya terbatas bagi manusia saja, tetapi juga bagi seluruh ciptaan. Karena ahimsa merupakan kesatuan yang utuh dari seluruh embrio kehidupan. Baik itu kepada sesama manusia, kepada binatang, tumbuh-tumbuhan dan alam. Gandhi mengatakan bahwa keseluruhan itu adalah manifestasi dari eksistensi Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi keberadaanya. Seorang ahimsais menghindari sifat benci, sombong, dan segala bentuk penindasan dalam bentuk apapun terhadap esensi kemanusiaan. Ahimsa dalam persfektif agama merupakan intisari dari ajaran setiap agama secara universal. Sehingga seluruh umat manusia dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan agama apapun, hendaknya dapat mengambil ajaran itu (ahimsa) dan mengamalkannya dalam kehidupan, demi terwujudnya perdamaian bersama. (2) Pemikiran tentang ahimsa yang digagas oleh Mahatma Gandhi sangat relevan untuk dijadikan pedoman bagi penyempurnaan pelaksanaan PAI. Ahimsa dalam kaitannya dengan PAI mempunyai relevansi dalam beberapa hal, yakni: pertama, aspek tujuan dan kelembagaan yang menggambarkan implementasi dari piramida nilai ahimsa, kedua, aspek guru yang menjadi agen perdamaian, ketiga, aspek peserta didik lebih dipandang sebagai student centred dan obyek perdamaian, keempat, aspek kurikulum sebagai pondasi dasar perdamaian, kelima, aspek metode sebagai praktek nir-kekerasan, dan yang keenam, adalah aspek evaluasi sebagai upaya pengukuran keberhasilan secara holistik dan penyadaran diri dalam proses pembelajaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Muqowim, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Ahimsa, Pemikiran Mahatma Gandhi, Pendidikan Agam Islam
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 03 May 2023 08:12
Last Modified: 03 May 2023 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58236

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum