PAS DAN CITA-CITA NEGARA ISLAM MALAYSIA

WARSIS - NIM. 05370035, (2011) PAS DAN CITA-CITA NEGARA ISLAM MALAYSIA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PAS DAN CITA-CITA NEGARA ISLAM MALAYSIA)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (358kB) | Preview
[img] Text (PAS DAN CITA-CITA NEGARA ISLAM MALAYSIA)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (422kB)

Abstract

Malaysia yang dikenal sebagai Negara pluralism dan mayoritas Islam, dengan jumlah penduduk islamnya hanya berkisar 60.4 % dari seluruh rakyatnya, mengapa di Malaysia muncul gerakan-gerakan yang menginginkan terbentuknya Negara Islam sangat kuat, terutama PAS yang konsisten untuk mewujudkan kemerdekaan dan Negara Islam Malaysia. Padahal agama Islam sudah memiliki tempat Istimewa sebagai agama resmi Negara federasi Malaysia. Selanjutnya bagaimana konsep Negara Islam Malaysia perspektif PAS serta bagaimana perjuangan PAS dalam mewujudkan cita-cita Negara Islam Malaysia? Untuk menganalisis hal tersebut, Maka diperlukan sebuah analisis dengan pendekatan secara histories terhadap suatu fenomena yang mendasari munculnya PAS dalam mewujudkan cita-cita Negara Islam, konsep Negara Islam serta perjuangannya dalam mewujudkan cita-cita Negara Islam Malaysia. PAS pada awalnya hanya organisasi keulamaan yang ada dibawah kendali UMNO, namun pada 23 Agustus 1951 Persatuan Ulama Se-Malaya ini melakukan kongres di Bangunan Kelab Melayu Bagian Butteworth Pulau Pinang, dan memutuskan untuk keluar dari UMNO serta menjadikan sebuah partai politik yang disebut dengan PAS, karena kecewa terhadap UMNO yang kompromis terhadap orang-orang non-Muslim dan melakukan pembiyaran terhadap berbagai kemungkaran seperti pembiyaran terhadap judi loutere. Pada awal berdirinya PAS, mengikrarkan diri sebagai partai Islam, yang ingin mewujudakan kemerdekaan Malaysia serta menerapkan syariah Islam dengan mewujudakan Negara Islam. Negara Islam yang ditawarkan PAS, ialah sebuah Negara yang dipimpin oleh pemimpin yang takwa kepada Allah, dipilih secara langsung oleh rakyat dan segala kebijakannya berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah serta produk yang dihasilkan berdasarkan dua sumber tersebut seperti ijma' ulamak dan Qiyas. Segala aktifitas pemerintahan harus berdasarkan sumber tersebut, baik dalam pelaksanaan hudud, menjamin keadilan, kesetaraan, kesejehteraan, musyawara, kedamain serta hak terhadap non-Muslim. Karena dengan hal tersebut tercipta sebuah Negara yang sesuai dengan tujuan syariah Islam. PAS dalam mewujudkan Negara Islam Malaysia sampai saat ini masih di ambang pintu. Dimana Malaysia walaupun Masyarakatnya mayoritas beragama Islam dan Islam menjadi agama resmi Negara namun pada kenyataanya Malaysia adalah Negara pluralism yang terpengaruh oleh sekularisme dan modernisme. sehingga PAS mengalami kesulitan dalam mewujudkan Negara Islam terlebih PAS belum pernah menguasai sebanyak 2/3% kursi dalam parlemin. Keberadaan tersebut diperparah lagi oleh lawan politiknya (BN) yang memiliki kekuatan dalam berbagai aspek seperti penguasaan dalam parlemin, tatanan eksekutif, yudikatif dan media, sehingga PAS selalu mendapat tekanan dan black campaign. Selain itu ideologi PAS belum dapat di terima oleh kebanyakan Mayarakat Malaysia terutama bagi non-Muslim dan non-Melayu, Masyarakat non-Muslim dan non-Melayu masih menganggap ekstrim terhadap penerapan syari'ah Islam, penerapan tersebut takut dipaksakan PAS terhadap seluruh Masyarakat Melayu terutama non-Muslim.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Ahmad Yani Anshori, S.Ag., M.Ag 2. Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Malaysia, Negara pluralism, Negara Islam, PAS, Negara federasi Malaysia, UMNO
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 06 Mar 2013 22:01
Last Modified: 26 Apr 2016 08:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5825

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum