METODE PENDIDIKAN DALAM PENANGANAN ANAK DISLEKSIA (STUDI TERHADAP FILM TAARE ZAMEEN PAR)

Sri Supriyanti, NIM.: 07410228 (2011) METODE PENDIDIKAN DALAM PENANGANAN ANAK DISLEKSIA (STUDI TERHADAP FILM TAARE ZAMEEN PAR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (METODE PENDIDIKAN DALAM PENANGANAN ANAK DISLEKSIA (STUDI TERHADAP FILM TAARE ZAMEEN PAR)) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (METODE PENDIDIKAN DALAM PENANGANAN ANAK DISLEKSIA (STUDI TERHADAP FILM TAARE ZAMEEN PAR)) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang penelitian ini bahwa pendidikan tidak harus disampaikan lewat lembaga formal seperti sekolah, akan tetapi pendidikan juga bisa disampaikan lewat alternatif media pendidikan lain seperti film Taare Zameen Par yang mengandung pesan edukatif dalam memberikan pengajaran kepada anak penyandang disleksia. Dalam film ini menyuguhkan metode-metode yang menarik dalam mengenalkan kembali huruf-huruf kepada penyandang disleksia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode pendidikan yang digunakan dalam menangani anak disleksia yang terdapat dalam film Taare Zameen Par. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang mengambil objek film Taare Zameen Par. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan semiotic. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif analitik dengan tehnik analisis isi (content analysis) dan dari analisis tersebut ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Taare Zameen Par memiliki banyak metode pendidikan yang menarik dalam mengajarkan hurufhuruf yang sulit di pahami kepada penyandang disleksia. Metode-metode penanganan anak disleksia dalam film Taare Zameen par diantaranya adalah metode cerita dengan cara mendekati untuk menggugah semangat, tanya jawab agar peserta didik aktif serta dalam kelas, metode pemberian tugas untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada peserta didik, problem solving yang harus ditempuh dalam mengambil pemecahan masalah yang sedang dihadapi, metode simulasi digunakan agar peserta didik ikut serta merasakan dan terlibat serta dalam rangkaian kegiatan pembelajaran yang diberikan pendidik, metode drill/latihan, pemberian pujian dan semangat kepada peserta, metode pemahaman mengajarkan kepada penyandang disleksia untuk dapat memperhatikan dengan lebih seksama, memotivasi dari kegagalan kemudian dapat dilakukan pula beberapa metode dalam membantu anak disleksia dalam belajar dengan metode multi sensory, Metode Phonic (bunyi) dan membangun rasa percaya diri serta dengan menggunakan system lesson study.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item