PERANAN ORANGTUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA (USIA 7-10 TAHUN)

Ahmad Sidik, NIM.: 07470023 (2011) PERANAN ORANGTUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA (USIA 7-10 TAHUN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERANAN ORANGTUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA (USIA 7-10 TAHUN)) BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PERANAN ORANGTUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA (USIA 7-10 TAHUN)) BAB II, III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (247kB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini berjudul “Peranan Orang Tua dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak dalam Keluarga Usia 7-10 Tahun”. Kecerdasan spiritual itu sangat penting dalam kehidupan apalagi dalam dunia pendidikan. Namun bila dilihat pada saat sekarang ini orangtua kurang memperhatikan mengenai kecerdasan spiritual (SQ) anaknya, sehingga bila dilihat kenyataan yang terjadi pada saat sekarang ini banyaknya anak-anak yang sukses tetapi dia tidak mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan bathin, walaupun ia mendapatkan kebahagiaan tersebut itupun hanya sementara. Permasalahan pokok penelitian ini adalah bagaimana membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga. Adapun tujuan penulis mengangkat sebuah Skripsi ini adalah untuk mengungkapkan cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam membina kecerdasan spiritual, yang mempengaruhi pembinaan kecerdasan spiritual dan bagaimana peran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga. Sedangkan kegunaan pembahasan ini adalah sebagai acuan bagi orang tua, pendidik, pemerhati dan penanggungjawab pendidik, pemerhati dan penanggungjawab pendidikan pada umumnya dalam upaya menanamkan kecerdasan spiritual terhadap anak. Untuk sampai pada tujuan dan manfaat skripsi ini dilakukan kajian kepustakaan (library research) baik terhadap literatur-literatur yang mendukung kajian ini dan literatur sekunder. Data-data dari literatur tersebut kemudian didefinisikan dan diklarifikasikan secara cermat sesuai dengan topik masingmasing permasalahan yang dibahas kemudian untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Dan untuk menarik kesimpulan menggunakan sistim berpikir, deduktif dan pada saat proses pengumpulan data berlangsung maupun setelah proses pengumupulan data, langkah-langkahyang dilakukan dalam analisis data adalah, redukis data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diambil kesimpulan antara lain : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan kecerdasan spiritual antara lain sumber kecerdasan itu sendiri (God-spot), Sedangkan secara umum ada dua faktor utama yang mempengaruhi kecerdasan yaitu; faktor genetik atau bawaan dan faktor lingkungan yaitu lingkungan rumah. 2) ciri-ciri kecerdasan spiritual anak Usia 7-10 Tahun adalah : mereka merasakan kehadiran Allah, selalu berdzikir dan berdo’a, memiliki kualitas sabar, cenderung pada kebaikan, memiliki empati, berjiwa besar. 3) Langkah-langkah pembinaan kecerdasan spiritual anak dalam keluarga Usia 7-10 Tahun adalah: melalui jalan pengasuhan, jalan pengetahuan, jalan perubahan pribadi/kreatifitas, jalan persaudaraan, jalan kepemimpinan. 4) peran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga Usia 7-10 Tahun, sesuai dengan perkembangan intelektual/berpikirnya yang sudah dapat menerima pengetahuan yang abstrak dan nyata, maka ajarkanlah shalat pada usia ini dalam rangka memenuhi tuntutan Rasulullah, yaitu bahwa orangtua harus menyuruh anaknya shalat pada usia tujuh tahun, “muruuauladakum bishalt sab’usiniin” (suruhlah anak-anakmu shalat pada usia 7 tahun).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item