HIKMAH MUTA’ALIYAH MULLA SADHRA (PERSPEKTIF PERENNIALISME)

Muhammad Amin Rois, NIM.: 04511597 (2011) HIKMAH MUTA’ALIYAH MULLA SADHRA (PERSPEKTIF PERENNIALISME). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HIKMAH MUTA’ALIYAH MULLA SADHRA (PERSPEKTIF PERENNIALISME))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (HIKMAH MUTA’ALIYAH MULLA SADHRA (PERSPEKTIF PERENNIALISME))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Eksperimentasi dalam dunia filsafat sebagai sebuah aktivitas pencarian kebijaksanaan pada akhirnya menuntut adanya pelibatan intuisi disamping penggunaan rasio sebagai hal mutlak di dalamnya. Pada perjalanannya metode ini disebut Filsafat Perennial. Filsafat Perennial merupakan perpaduan antara Filsafat sebagai sebuah metodologi berfikir dengan mistisisme sebagai pengalaman spiritual yang menyingkap suatu yang disebut sebagai hikmah abadi. Kajian Perennial memberikan gambaran bahwa dimensi spiritual dalam agama adalah sesuatu yang sangat penting karena spiritualitas yang berdimensi pada empati dan kasih sayang adalah jantung agama. Sedangkan agama merupakan jalan yang lebih menekankan pada dimensi esoterik atau batin. Prinsip-prinsip dasar Hikmah Abadi dapat ditemukan diantara legenda dan mitos kuno yang berkembang dalam masyarakat primitif di seluruh penjuru dunia. Pada ranah filsafat Islam kita mengenal kelompok yang menamakan diri mereka dengan kelompok sufi, kelompok yang menitikberatkan keberagamaan mereka pada dimensi esoteric. Salah satu guru sufi yang dikenal adalah Mulla Sadra. Oleh Mulla Sadra inilah filsafat Islam dikatakan menemukan puncaknya dimana Mulla Sadra merangkum dan menggabungkan berbagai macam metode dalam penggunaan teorinya. Mulla Sadra membuat sistesis secara menyeluruh yang selanjutnya dikenal dengan teosofi transedenden (al-Hikmah al-Muta‟aliyah). Mulla Sadra merasa yakin bahwa ada tiga jalan terbuka bagi manusia untuk memperoleh pengetahuan yaitu wahyu, akal dan intelektual („Aql) dan visi batin atau pencerahan (kasyf). Dia berusaha merumuskan sebuah „kebijaksanaan‟ sehingga manusia mampu mengambil manfaat dari ketiga sumber tersebut. Hikmah Muta‟aliyah sebagai puncak pemikiran Mulla Sadra inilah yang kemudian bisa disebut sebagai ajaran perennial Mulla Sadra. Hal ini karena kita akan menemukan ajaran-ajaran yang cenderung identik antara prinsip-prinsip dasar Filsafat Perennial dan pemikiran Hikmah muta‟aliyah Mulla Sadra.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Syaifan Nur, MA
Uncontrolled Keywords: Mazhab, Filsafat Islam, Filsafat Perennial
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 08 May 2023 09:36
Last Modified: 08 May 2023 09:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58372

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum