ESTETIKA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR

Nashrulla, NIM.: 05510010 (2011) ESTETIKA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ESTETIKA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ESTETIKA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Estetika sering dipandang tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari tetapi mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan menyangkut spiritualitas, ilmu pengetahuan, sastra serta banyak bidang yang lain, tapi estetika menjadi hal yang sulit dimengerti manakala seni dikaitkan dengan nilai-nilai agama. Dalam Islam, Seyyed Hossein Nasr adalah salah satu tokoh yang concern terhadap bahasan estetika. Nasr memformulasikan seni dalam Islam sebagai seni yang berkaitan dengan dimensi spiritual dan nilai-nilai Illahiyah. Beliau mengungkapkan tingginya nilai seni dalam jiwa seseorang akan mempengaruhi nilai spiritualitasnya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan estetika dibeberapa bidang kehidupan menurut Nasr. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data. Kajian pustaka terhadap tulisan-tulisan maupun aspek latar belakang biografis Nasr dilakukan untuk menemukan the hidden message berupa rumusan Nasr tentang estetika Islam. Analisis terhadap riwayat hidup dan pemikiran serta hasil karyanya, menjelaskan mengapa Nasr sangat menekankan spiritualitas dalam bangunan filsafatnya (termasuk estetika Islam) dan menolak modernisme. Nasr yang pernah mendapatkan pendidikan ala Barat mengalami kekecewaan terhadap paradigma Barat yang mengabaikan dimensi spiritual manusia dan kemudian menuangkan kekecewaannya tersebut dalam bentuk tulisan yang syarat dengan kritik terhadap model paradigma Barat tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, konsep estetika Nasr menekankan seni Islam sebagai seni yang bermuatan spiritualitas. Kedua, Nasr mengemukakan bidang kehidupan erat hubunganya dengan seni. Seni bukanlah untuk seni semata, selayaknya jargon art for art diganti dengan art for spirituality. Manusia yang tercerabut dari akar spiritualitasnya dan terasing dari realitasnya sendiri, manusia yang hanya memiliki satu dimensi yaitu kehidupan empirisnya sementara sisi esoterisnya terabaikan. Alam yang diciptakan oleh Allah dan merupakan tanda bagi “kehadiran” Allah di dunia adalah objek kajian manusia yang akan mengantarkannya sampai kepada yang real (Allah SWT).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Alim Roswantoro, M.Ag dan Imam Iqbal, S.Fil.I, M.S.I
Uncontrolled Keywords: Seyyed Hossein Nasr, Pemikiran Islam, Seni dan Spiritualitas
Subjects: Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 09 May 2023 09:13
Last Modified: 09 May 2023 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58396

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum