RESPONS SOSIAL RELIGIUS ULAMA TERHADAP KEBERADAAN PONDOK PESANTREN (WARIA) SENIN-KAMIS NOTOYUDAN YOGYAKARTA

Edi Purnoto, NIM.: 05540012 (2011) RESPONS SOSIAL RELIGIUS ULAMA TERHADAP KEBERADAAN PONDOK PESANTREN (WARIA) SENIN-KAMIS NOTOYUDAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESPONS SOSIAL RELIGIUS ULAMA TERHADAP KEBERADAAN PONDOK PESANTREN (WARIA) SENIN-KAMIS NOTOYUDAN YOGYAKARTA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (RESPONS SOSIAL RELIGIUS ULAMA TERHADAP KEBERADAAN PONDOK PESANTREN (WARIA) SENIN-KAMIS NOTOYUDAN YOGYAKARTA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Keberadaan kaum waria sering dianggap sebagai warga negara kelas dua di bandingkan dengan manusia lainya. Hal ini terlihat dari beberapa negara, baik di Barat maupun Timur, yang masih menempatkan mereka sebagai warga kelas rendah sehingga sering mengalami terjadinya diskriminasi di masyarakat. Untuk melawan keadaan yang diskriminatif dan keterpurukan itulah, selanjutnya berbagai macam gerakan-gerakan pembebasan terhadap fenomena sosial kaum waria bermunculan kepermukaan. Begitupun fenomena ketidakadilan terhadap kaum waria, sebagai salah satu bentuk ketidakadilan sosial, di mana perjuangan untuk memerdekakan diri oleh kaum waria, dari berbagai macam ekploitasi dan diskriminasi terus bergulir. Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana respons religius ulama dan efek sosial dari respons ulama terhadap keberadaan pondok pesantren (waria) Senin-Kamis Notoyudan Yogyakarta. Bagaimana sebenarnya waria harus dipandang dalam konstruksi sosial yang lebih jelas dan memiliki arti dalam kehidupan sosial umumnya adalah suatu upaya yang selalu dilakukan oleh kaum waria untuk dapat eksis dalam kehidupannya. Karena salah satu peran sosial ulama adalah sebagai pelaku aktif kritik sosial di masyarakat. Dalam konteks ini, kritik sosial masyarakat diposisikan sebagai wahana mengevaluasi dan menilai perkembangan sejarah dan gerak masyarakat dengan parameter nilai-nilai ideal Islami apakah berjalan pada rel yang sebenarnya atau menyimpang dari yang seharusnya. penelitian ini menggunakan konsep sebagai keragka acuan dalam menganalisis data-data lapangan, Respons yang di maksudkan adalah reaksi yang menimbulkan tanggapan dan kemudian mengahasilkan sikap sosial. dalam menyikapi fenomena di masyarakat. Konsep dan model yang berkaitan dengan permasalahan di atas. Maka teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teorinya George Herbert Mead, yaitu interaksionisme simbolik. Hasil penelitian menyatakan bahwa bentuk respons yang ditunjukan para ulama adalah sebuah proses pemahaman dalam memaknai hubungan manusia dengan manusia senantiasa harus saling menghormati dan membantu dalam kebaikan. Sikap yang ditunjukan oleh ulama tersebut dapat kita maknai sebagai kepedulian terhadap sasama manusia dalam mencapai kebaikan yang hakiki sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan dinamis antara masyarakat dengan kaum waria.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Masroer Ch.Jb. M.Si
Uncontrolled Keywords: Pondok Pesantren, Waria, Ulama'
Subjects: Sosiologi Agama
Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 09 May 2023 10:04
Last Modified: 09 May 2023 10:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58404

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum