PRODUKSI BIOETANOL DARI PELEPAH SALAK (Salacca zalacca)

Nizam Radifan, NIM.: 16630028 (2023) PRODUKSI BIOETANOL DARI PELEPAH SALAK (Salacca zalacca). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRODUKSI BIOETANOL DARI PELEPAH SALAK (Salacca zalacca))
16630028_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PRODUKSI BIOETANOL DARI PELEPAH SALAK (Salacca zalacca))
16630028_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu bahan alternatif terbarukan yang berasal dari pati atau gula. Penggunaan pati atau gula yang bersumber dari bahan pangan dinilai tidak efektif karena akan berkompetisi dengan kebutuhan pangan. Bahan lain yang dapat dimanfaatkan yaitu bahan dari limbah pertanian dan perkebunan yang mengandung lignoselulosa, seperti pelepah salak. Lignoselulosa dapat diubah menjadi bioetanol dengan metode fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari pelepah salak dan mengetahui kadar bioetanol pada variasi waktu fermentasi. Fermentasi dilakukan secara serentak atau simultaneous saccharification and fermentation (SSF). Pelepah salak dilakukan pre-treatment terlebih dahulu secara fisik dengan menghaluskan menggunakan ayakan 60 mesh dan secara kimia dengan delignifikasi menggunakan NaOH 6%. Proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan enzim selulase komersial dan mikroorganisme Saccharomyces cerevisae. Fermentasi dilakukan pada variasi 0, 3, 5, 7 dan 10 hari untuk mengetahui waktu optimum fermentasi. Proses pemisahan bioetanol dilakukan menggunakan destilasi sederhana, sedangkan pengujian secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas (GC). Bioetanol yang dihasilkan dari uji kualitatif menggunakan iodoform menghasilkan endapan kuning dan uji menggunakan kalium dikromat menghasilkan perubahan warna dari jingga menjadi biru. Hal tersebut membuktikan bahawa telah terbentuk bioetanol dari hasil fermentasi. Uji kuantitatif kadar bioetanol pada variasi waktu 3,5,7 dan 10 menunjukkan kadar bioetanol masing-masing sebesar 0,13; 0,14; 0,18; dan 0,24. Kadar bioetanol tertinggi diperoleh pada hari ke-10. Berdasarkan hasil yang didapatkan, pelepah salak berpotensi sebagai slah satu bahan pembuatan bioetanol.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Esti Wahyu Widowati, M.Biotech
Uncontrolled Keywords: bioethanol; salak; fermentation; SSF; snake fruit; saccharomyces cerevisae
Subjects: Kimia
Tanaman
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 09 May 2023 11:07
Last Modified: 09 May 2023 11:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58425

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum