AL-QUR’AN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN (KAJIAN TAFSIR TEMATIK)

Lukman Hakim, NIM.: 07530038 (2011) AL-QUR’AN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN (KAJIAN TAFSIR TEMATIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL-QUR’AN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN (KAJIAN TAFSIR TEMATIK))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (AL-QUR’AN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN (KAJIAN TAFSIR TEMATIK))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan fakta empirik tentang masalah kemiskinan di dunia, negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya muslim mendapat banyak sorotan. penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nabil Subhi Ath-Thawil menemukan bahwa 30 dari 36 negara termiskin di Asia dan Afrika sebagian besar penduduknya beragama Islam. Maka tidak heran jika Islam sering kali dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti kemiskinan, kebodohan, dan kemelaratan. Dari sinilah penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana Al-Qur’an sebagai sumber ajaran agama Islam merespon masalah kemiskinan. Diawali dengan pembahasan makna faqir dan miskin dalam al- Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan latar belakang munculnya masalah kemiskinan dalam pandangan al-Qur’an dan terakhir solusi yang ditawarkan oleh al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dan langkah-langkah penafsiran tematik yang digagas oleh ‘Abd al-H{ayy al-Farmawi terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad yang berbicara mengenai kemiskinan, ditambah lagi pandangan ulama tafsir tentang ayat-ayat tersebut. Sumber peneltian ini diambil dari ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber primer dan hadis-hadis Nabi, kitab tafsir, serta karya para ulama dan cendekiawan lain yang berkaitan dengan tema pembahasan sebagai sumber sekunder. Dari penelitian ini, diketahui bahwa lafadz faqir dan miskin memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya bahwa kedua lafadz tersebut menunjukkan kepada golongan yang kekurangan dan tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain, sedangkan perbedaannya terletak pada potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak (faqir dan miskin), dengan berbagai analisa terhadap ayat-ayat al-Qur’an penulis menyimpulkan bahwa orangorang miskin memiliki potensi yang lebih lemah dibandingkan dengan orang faqir di dalam mencukupi kehidupannya. Kemudian al-Qur’an di dalam menggambarkan latar belakang munculnya masalah kemiskinan lebih ditujukan kepada kesalahan manusia itu sendiri (human error). Tentang sikap hidup yang tertanam dalam diri mereka seperti malas dan bekerja tidak sungguh-sungguh, boros dan berlebih-lebihan, kikir dan enggan berbagi dengan sesama, serakah di dalam mencari harta sehingga memunculkan kerusakan di muka bumi, serta adanya sistem dan struktur yang dibangun pada suatu masyarakat yang jauh dari nilai-nilai keadilan dan penuh dengan diskriminasi dan eksploitasi. Sedangkan untuk solusi al-Qur’an menempuh tiga jalur. Pertama, ditujukan kepada personal umat Islam di dalam memberikan panduan tentang sikap hidup dan tingkah laku yang seharusnya ditanamkan. Kedua, ditujukan kepada personal umat Islam umumnya, dan khususnya kepada masyarakat untuk membiasakan diri berbagi dan memberikan pemberian kepada orang-orang yang membutuhkan. Ketiga, ditujukan kepada para pemimpin atau penguasa untuk menegakkan keadilan dan membangun struktur sosial yang bebas dari eksploitasi, penindasan, dan konsentrasi kekayaan pada segelintir orang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. H.M Yusron Asrofie, M.A.
Uncontrolled Keywords: Fakir Miskin, Masalah Kemiskinan, Hadist
Subjects: Tafsir Hadist
ISLAM DAN KEMISKINAN
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 10 May 2023 08:37
Last Modified: 10 May 2023 08:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58441

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum