PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021-2025 PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Nabila Putri Addinata, NIM.: 1910370029 (2023) PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021-2025 PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021-2025 PERSPEKTIF MAṢLAḤAH MURSALAH) 19103070029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021-2025 PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH) 19103070029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tingginya angka gangguan kesehatan jiwa di Kabupaten Kulon Progo sudah terjadi sejak periode yang cukup lama. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo mengeluarkan sebuah kebijakan berupa Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa Kabupaten Kulon Progo Tahun 2021-2025. Kebijakan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh pihak kesehatan namun juga bersinergi dengan lintas sektor dan masyarakat. Adanya kebijakan tersebut untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) memiliki program serta target yang harus dicapai. Namun dalam penerapannya capaian target tersebut masih rendah. Adanya persoalan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan kajian tentang bagaimana Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 85 Tahun 2021 terhadap pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Kabupaten Kulon Progo dan bagaimana Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 85 Tahun 2021 terhadap pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Kabupaten Kulon Progo ditinjau dari maṣlaḥah mursalah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris, yaitu pendekatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas suatu hukum dapat berjalan pada kenyataan (law in action). Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analisis yaitu menjelaskan suatu permasalahan sesuai dengan gambaran di lokasi penelitian yaitu Kabupaten Kulon Progo khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Puskesmas Pengasih II dan Puskesmas Galur II. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peraturan Bupati Nomor 85 Tahun 2021, masih belum berjalan efektif. Perihal efektifitas Peraturan Bupati tersebut, menurut Soerjono Soekanto dapat ditinjau ke dalam 5 (lima) faktor yang mempengaruhinya, Pertama, faktor hukumnya berkaitan dengan substansi tentang pelaksanaan RAD Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa. Kedua, faktor penegak hukum terkait jumlah dan kesiapan pihak terkait. Ketiga, faktor sarana yang meliputi keberadaan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang masih perlu ditambah dan ditingkatkan. Keempat, faktor masyarakat mengenai pemahaman masyarakat tentang hukum. Kelima, faktor budaya berupa nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat yang diwujudkan dengan sikap atau perilaku masyarakat dalam memahami hukum masih rendah/ tidak patuh. Selanjutnya, ditinjau dari pendekatan maṣlaḥah mursalah, maka pembentukan dan penerapan Peraturan Bupati tersebut selaras dengan tujuan, prinsip dan syarat maṣlaḥah mursalah. Dikeluarkannya kebijakan tersebut merupakan bentuk respon dari persoalan kemasyarakatan, sehingga termasuk ke dalam al- maṣlaḥah aḍ- ḍarūriyyāh yaitu memelihara jiwa. Dalam hal ini tujuan penerapan Perbup tersebut adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal khususnya melalui pelayanan kesehatan di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, sehingga setiap individu dapat menjalankan aktivitas keduniaan maupun akhirat dengan baik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item