PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF KH. AHMAD DAHLAN DAN KH. IMAM ZARKASYI (Studi Analisis Pengembangan Kurikulum Integratif)

Yoespie Arief Amirullah, NIM.: 19204010081 (2023) PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF KH. AHMAD DAHLAN DAN KH. IMAM ZARKASYI (Studi Analisis Pengembangan Kurikulum Integratif). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF KH. AHMAD DAHLAN DAN KH. IMAM ZARKASYI (Studi Analisis Pengembangan Kurikulum Integratif))
19204010081_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF KH. AHMAD DAHLAN DAN KH. IMAM ZARKASYI (Studi Analisis Pengembangan Kurikulum Integratif))
19204010081_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang penelitian ini, adalah adanya salah satu fenomena yang menjadi akar masalah beserta dampaknya bagi perkembangan pendidikan di Indonesia salah satu diantaranya ialah runtuhnya moral sehingga menyebabkan krisis secara berkepanjangan. Pergeseran moral tersebut dibuktikan adanya runtuhnya nilai-nilai pendidikan Islam dalam diri peserta didik. Disisi lain, terjadi adanya dikotomi ilmu pengetahuan yaitu pemisahan antara agama dan sains. Sebagai jembatan untuk memperbaiki hal tersebut diatas salah satunya dengan memperbarui pengembangan kurikulum Pendidikan dan memperkuat nilai-nilai pendidikan Islam lembaga pendidikan dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengembangan kurikulum integratif K.H Ahmad Dahlan dan K.H Imam Zarkasyi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library Research) dengan menggunakan pendekatan komparatif. Sumber data dalam penelitian ini dibagi dalam dua bentuk yaitu data primer dan sekunder. Analisis data dengan menggunakan content analysis yaitu analisis untuk menganalisa data yang sudah ada dengan syarat Obyektivitas, Pendekatan sistematis dan generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep kurikulum integratif menurut Ahmad Dahlan antara lain: a) Konsep Kurikulum Integratif berdasarkan pada Substansi dan Metode Pendidikan Barat (Belanda). b) Memberikan bahan isi materi pada sekolah umum Belanda (Barat). c) Dalam Bidang Pendidikan menggunakan Sistem Kooperatif (Perpaduan sistem Pendidikan Belanda dengan sistem Pendidikan Islam). Sedangkan Konsep kurikulum integratfi menurut Imam Zarkasyi adalah perpaduan dengan keseimbangan Agama 100% dan Umum 100%. Dalam konsepnya Imam Zarkasyi lebih memadukan pembelajaran dengan ilmu-ilmu praktis (Berhitung, Biologi, Tatanegara) dan Ilmu –Ilmu Agama (Fiqih, Tajwid, Durusullughoh). 2) Implementasi kurikulum integratif menurut K.H Ahmad Dahlan antara lain: a) Integrasi Lembaga Pendidikan: Sistem Pendidikan Pesantren dan Sistem Pendidikan Belanda. b) Integrasi Kurikulum Pendidikan : Ilmu Pengetahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum. c) Integrasi Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran. Belanda dan Metode Pembelajaran Agama (Pesantren, Madrasah dan Sekolah). Sedangkan Implementasi kurikulum integratif menurut K.H Imam Zarkasyi sendiri dengan cara: a) Integrasi program pendidikan sistem Mu‟allimin dengan sistem Pesantren (TMI/KMI). b) Integrasi sistem dan metode pendidikan c) Integrasi Nilai dan Falsafah Pendidikan Trimurti Gontor. 4) Integrasi Keilmuan Lembaga Pendidikan dengan Sintesa Perguruan Tinggi Luar Negeri dan 5) Integrasi struktur dan manajemen. 3) Konsep kurikulum integratif K.H Ahmad Dahlan dan K.H Imam Zarkasyi adalah penyatuan Ilmu agama dan ilmu umum (sains) kedalam sistem lembaga pendidikan. Kurikulum pendidikan tersebut berisi pendidikan mental, kemasyarakataan, kesenian, karakter dan sopan santun. Selain itu, dalam lembaga pendidikan juga mengedepankan Iman, Ilmu dan akal pengetahuan sebagai jalan pengalaman di Masyarakat. Perbedaan dari keduanya dalam meramu konsep kurikulum integratif terletak pada latar belakang pendidikan, dan manajemen tata kelola pendidikan. K.H Ahmad Dahlan mendirikan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah karena adanya dua kutub intelegensia yang terjadi pada masa penjajahan kolonial Belanda. Penyatuan sistem kurikulum pendidikan Barat dengan Sistem Kurikulum Tradisonal menjadikan kemajuan pada bidang Pendidikan Islam. Sedangkan Imam Zarkasyi merintis Gontor bersama kedua kakaknya dilatar belakangi oleh pendidikan tradisiional yang kurang komprehensif dalam arti kurang mengikuti perkembangan zaman. Dalam membentuk pesantren Gontor Imam Zarkasyi lebih kepada Kenyataan pesantren yang di bumbuhi dengan nilai-nilai kemodernan dengan ciri khas bentuk pesantren modern. Dari persamaan kedua tokoh tersebut menginginkan pendidikan yang menciptakan ulama yang intelek. Orientasi pendidikan lebih diarahkan kepada pendidikan dunia dan akhirat. K.H Ahmad Dahlan dan K.H Imam Zarkasyi dalam mengkonsep lembaga pendidikan berupaya membentuk insan yang ikhlas beramal, berilmu dan pengetahuan yang tujuan akhirnya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan nyata.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Dwi Ratnasari, S. Ag, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: pembaharuan pendidikan; kurikukulum integratif
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Pendidikan > Kurikulum
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Islam (S2) > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 19 May 2023 13:40
Last Modified: 19 May 2023 13:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58742

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum